REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menekankan sosialisasi Empat Pilar untuk kalangan siswa-siswa SLTA dengan metode Lomba Cerdas Cermat (LCC). Para siswa SLTA peserta LCC ini, menurut Hidayat, hafal betul tentang konstitusi Indonesia.

Hidayat menyatakan, mereka ini layak disebut hafis konstutusi. "Kalau ada hafis Alquran, saya usulkan juga lomba hafis konstitusi," kata Hidayat membuka secara resmi sosialisasi Empat Pilar untuk anggota Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat (Sumbar) dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Sumbar. Sosialisasi tersebut digelar di Auditorium Gubernuran Sumbar, Jalan Jenderal Sudirman, Padang, Sabtu (13/8).

Hadir dalam kesempatan itu Gebernur Sumbar Prof Irwan Prayitno, anggota Badan Sosialisasi MPR dari Fraksi PKS dapil Sumbar Hermanto, dan ketua Ikadi wilayah Sumbar Dr Urwatul Wusqo. 

Hidayat dalam pidatonya menyatakan sosialisasi Empat Pilar ini diselenggarakan MPR atas amanat Undang-undang. Sosialiasi ini juga sudah dilakukan sejak ia memimpin MPR RI pada periode 2004-2009. "Tapi waktu itu sosialisasi menggunakan istilah Sosialisasi Putusan MPR," kata dia.

Dijelaskan Hidayat, sosialisasi Empat Pilar sebenarnya bukanlah tugas MPR, melainkan tugas eksekutif. "Kalau MPR kan tidak punya kaki ke bawah dan anggarannya pun terbatas. Lain halnya kalau eksekutif yang menyelenggarakan, dia punya anggaran cukup  besar dan punya kaki sampai ke daerah-daerah," ujarnya.

Pimpinan MPR, menurut Hidayat, sudah menyampaikan hal ini kepada Presiden Joko Widodo, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengucapkan terima kasih kepada MPR yang telah memberi kesempatan anggota Ikadi untuk mengikuti sosialisasi Empat Pilar ini. Menurut dia, sosialisasi tersebut penting, karena para dai bisa memasukkan Empat Pilar dalam dakwahnya.

"Lagi pula pula para dai ini bisa mengembang dari satu meteri yang diterima  menjadi sepuluh materi dakwahnya," kata Irwan.