Sunday, 19 Syawwal 1445 / 28 April 2024

Sunday, 19 Syawwal 1445 / 28 April 2024

Mahyudin: Kasus Vaksin Palsu Jangan Diseret ke Ranah Politik

Ahad 17 Jul 2016 14:00 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan

Ratusan orang tua dari anak korban vaksin palsu mendengarkan keterangan dari pihak Rumah Sakit Harapan Bunda di pelataran parkir, Jakarta, Jumat (15/7).

Ratusan orang tua dari anak korban vaksin palsu mendengarkan keterangan dari pihak Rumah Sakit Harapan Bunda di pelataran parkir, Jakarta, Jumat (15/7).

Foto: Republika/ Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, BARJARMASIN -- Terungkapnya kasus kejahatan pemalsuan vaksin imunisasi yang dibongkar Bareskrim Polri membuat sebagian besar masyarakat resah. Masyarakat semakin resah dengan di blow upnya beberapa rumah sakit, klinik dan balai pengobatan yang menggunakan vaksin palsu oleh Kementerian Kesehatan.

Berbagai spekulasi dan tanggapanpun mengalir secara spontan dan massif. Sebagian besar meminta pertanggung jawaban rumah sakit dan balai pengobatan yang menggunakan vaksin palsu. Polri bertindak cepat dengan menangkap sekitar 25 tersangka.

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, sangat menaruh perhatian serius soal kasus vaksin palsu. Mahyudin tegas mengatakan bahwa yang terlibat vaksin palsu adalah pihak yang tak bermoral.

"Kasus ini dampaknya luar biasa. Sama saja berencana mencelakai dan membunuh anak-anak tak berdosa demi keuntungan semata. Saya apresiasi kinerja Polri yang cepat tanggap menangani kasus tersebut," katanya, usai menghadiri acara halal bihalal alumni fakultas teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, di Banjarmasin, Sabtu (16/7).

Namun, Mahyudin mengaku sangat miris banyak komentar dan tanggapan sinis seputar kasus vaksin palsu yang sudah melenceng di luar konteks. Mahyudin melihat banyak sekali politisasi seputar kasus vaksin palsu ini.

"Saya berharap sudahlah, biarkan kasus ini masuk ranah hukum dan biarlah hukum yang menyelesaikan jangan ada lagi politisasi yang enggak jelas,'' ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler