Tuesday, 6 Zulqaidah 1445 / 14 May 2024

Tuesday, 6 Zulqaidah 1445 / 14 May 2024

'Pancasila Harus Jadi Budaya dan Perilaku Sehari-hari'

Senin 20 Jun 2016 11:30 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Pancasila

Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Cianjur, Jawa Barat, Ahad (19/6). Dia mengungkapkan, saat ini ideologi Pancasila terancam lumpuh sebab Pancasila hanya dihafalkan namun tidak menjadi pegangan perilaku hidup sehari-hari.

Menurutnya, ini menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai budaya dan perilaku hidup sehari-hari. "Karena itu mari kita galakkan sosialisasi Empat Pilar, bukan hanya oleh MPR tapi oleh kita semua agar Pancasila mewarnai perilaku hidup kita sehari-hari," kata Zulkifli.

Ia menyatakan, lumpuhnya Pancasila itu ditunjukan dari sebuah hasil survey media massa dengan bertanya ulang kepada peserta sosialisasi. Ada empat pertanyaan survei yang ditanyakan Zulkifli kepada peserta sosialisasi.

Pertama, apakah persatuan Indonesia semakin makin kuat. Ternyata tidak ada peserta yang mengangkat tangan. Namun, ketika ditanya persatuan Indonesia semakin melemah, semuanya mengatakan sepakat.

"Hasil itu cocok dengan survey, karena dari survey hanya 7 persen responden yang menjawab persatuan semakin kuat, dan 93 persen menjawab persatuan semakin lemah," ujarnya.

Pertanyaan kedua, apakah semakin kuat atau semakin lemah perilaku musyawarah untuk mencapai mufakat. Ketika ditanyakan ke peserta sosialisasi, sebagian besar menjawab semakin lemah. Ini cocok dengan hasil survei, yaitu 1,6 persen responden yang menjawab musyawarah untuk mufakat semakin kuat dan 98,4 persen yang mengatakan Indonesia tidak menganut musyawarah lagi.

Pertanyaan berikutnya, apakah semakin kuat atau semakin lemah menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Zulkifli mendapat jawaban mayoritas menganggap semakin lemah menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

Itu sesuai dengan hasil survey, yaitu 5 persen yang menjawab semakin kuat, dan 95 persen semakin lemah. Artinya, saat ini orang memiliki ego yang tinggi karena menempatkan kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan bangsa dan negara.

Pertanyaan terakhir yang ditanyakan kepada peserta sosialisasi adalah apakah semakin jauh atau semakin dekat dari sila kelima Pancasila yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, jawabannya adalah semakin jauh.

Hasil itu juga sesuai dengan survey. Hanya 7 persen yang menjawab semakin dekat dan 93 persen menjawab semakin jauh. "Dari data-data itu Pancasila terancam lumpuh. Pancasila dihafal tapi tidak dipraktikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler