REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Rangkaian Safari Kebangsaan Merajut Kebhinnekaan bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan diisi Ketua MPR dengan blusukan ke sentra perajin gerabah di Desa Bumi Jaya, Serang Provinsi Banten, Rabu (4/5).
Pada kesempatan ini Ketua MPR Zulkifli Hasan menyempatkan bertatap muka dengan sejumlah perajib gerabah sambil melihat hasil produksi mereka.
Kepada Ketua MPR, para perajin mengeluhkan soal pemasaran dan permodalan gerabah yang dirasakan sangat sulit. Menanggapi hal ini, Ketua MPR mengatakan bahwa kerajinan rakyat di Serang sangat bagus. Meski diakuia masalah permodalan dan pemasaran menjadi permasalahan klasik sentra-sentra kerajinan rakyat.
"Sebenarnya masalah itulah yang harus menjadi perhatian kepala daerah dan anggota dewan baik pusat dan daerah, " ujarnya.
Menindaklanjuti permasalahan itu, kata Zulkifli Hasan, pemerintah daerah harus memfasilitasi sektor pemasaran UKM dengan membuat pameran, workshop dan membuat promosi kerajinan rakyat daerah. Pemerintah daerah juga harus mengupayakan pertenuan antara penjual dan pembeli kerajinan. Selanjutnya, pemerintah daerah juga bisa membeli produk kerajinan untuk kepentingan daerah misal untuk taman-taman atau interior dan eksterior bangunan pemda.
Mengapa pemerintah daerah harus melakukan itu? Sebab, kata Zulkifli, rakyat adalah sangat berdaulat. Rakyat berkuasa memilih kepala daerah, anggota dewan daerah dan pusat. "Jangan sampai ketika terpilih rakyat kemudian dilupakan. Itu sama saja berkhianat kepada rakyat."
"Kepala daerah, anggota dewan sejatinya adalah pelayan rakyat. Mereka harus mendengarkan rakyat. Mendengarkan keluhan rakyat dan berupaya.semaksimal mungkin menyelesaikan masalah tersebut. Untuk soal permodalan banyak sekali lembaga keuangan yang bersedia memberi pinjaman lunak tapi harus ada pendampingan," paparnya.
Usai melihat-lihat kerajinan gerabah, Ketua MPR yang didampingi anggota dewan Fraksi PAN Mulfachry Harahap, Yandri Susanto dan Primus Yustisio membeli sekitar dua puluh produk kerajinan gerabah yang dilihatnya sangat menarik dan bagus.
