Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Empat Pilar MPR RI Bisa Menangkal Ajaran Komunis

Jumat 22 Apr 2016 16:37 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Pembukaan sosialisasi empat pilar di Semarang.

Pembukaan sosialisasi empat pilar di Semarang.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI masih sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia. Sebab, saat ini banyak sekali fenomena-fenomena aneh yang sifatnya sangat ideologis. Namun, fenomena aneh ini terkesan hanya memaksakan persepsinya saja dan terkesan menabrak dan tidak mengindahkan nilai-nilai luhur dan ideologi bangsa.

Ganjar menceritakan, dirinya pernah didatangi orang-orang yang tegas mengatakan mereka tidak suka demokrasi. Bahkan, Pancasila menurut mereka belum disepakati semua pihak.

Mereka memunculkan isyarat bahwa apa salahnya mengikuti komunis. Lalu banyak juga yang mengatakan bahwa demokrasi sudah gagal mereka ingin mendirikan khilafah.

“Saya jelas sangat terkejut dan khusus tegas saya mengatakan bahwa ruang itu ( komunis ) sudah selesai. Saya berembuk dengan intelijen, yang seperti ini apakah perlu kita labrak frontal atau kita ajak bicara dan diskusi untuk menjelaskan. Saya memilih untuk mengajak mereka untuk bicara memberi ruang bicara dan penjelasan soal kenegaraan kepada mereka,” kata Ganjar, saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/4) malam.

Melihat fakta itulah, lanjut Ganjar, upaya MPR RI melakukan sosialisasi menjadi sangat penting. Sosialisasi membawa bangsa ini untuk melihat kepada pemikiran para pendiri bangsa kita yang dengan susah payah memformulasikan sebuah dasar negara dan ideologi yang mengakomodir seluruh rakyat Indonesia yang sangat beragam.

“Pancasila adalah ruh bangsa ini. Pancasila adalah kesepakatan kolektif seluruh elemen bangsa yang tidak dimiliki bangsa lain, itulah yang harus dipahami,” tegasnya.

Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI Eddy Prabowo mengatakan, acara ToT dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR ini adalah salah satu upaya anak bangsa bersama-sama berembuk mencari solusi kebangsaan untuk bangsa Indonesia yang saat ini sedang diuji banyak masalah.

Namun, perlu diingat mengemban tugas sosialisasi ini tidak mudah. Wilayah Indonesia yang sangat luas harus bisa dijangkau MPR. Hanya saja, engan kekuatan MPR yang terbatas sangat berat untuk menjangkau semua wilayah Indonesia.

''Ini membutuhkan kerjasama dan dukungan seluruh rakyat Indonesia seperti para dosen, birokrat, akademisi, LSM, pelajar dan mahasiswa serta semua elemen bangsa,” katanya.

Kegiatan ToT yang diikuti sekitar 100 peserta para dosen perguruan tinggi swasta dan negeri ini sendiri akan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 21 April sampai dengan 24 April 2016, di Hotel Santika Indonesia, Semarang, Jawa Tengah.

Acara dimulai dengan Pembukaan secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah, dilanjutkan berturut-turut di hari-hari berikutnya dengan penyampaian materi tentang Pancasila dan membedah UUD NRI Tahun 1945, Diskusi kelompok dan simulasi kelompok.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler