REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan gedung MPR, DPR dan DPD merupakan rumah semua warga Indonesia. Warga bisa datang kapan pun baik itu di sidang paripurna, ataupun sidang lainnya saat membahas rancangan undang-undang.

Hal tersebut, kata Hidayat, supaya rakyat bisa membayangkan melalui mekanisme demokrasi, banyak hal yang bisa dibuat oleh parlemen. "Orang yang menumbuhkan ketidakpercayaan kepada parlemen sama saja menumbuhkan radikalisme," kata Hidayat, saat menerima kunjungan delegasi Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa (Hima) dan Himpinan Mahasiswi (Himi) Persatuan Islam (Persis) DKI Jakarta, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa(19/4).

Menurut Hidayat, tidak bisa karena ulah beberapa oknum dewan, lalu seluruh anggota DPR juga rusak. Namun, untuk MPR sendiri saat ini ia menilai masyarakat masih menilainya secara positif.

"Kita disini bekerja maksimal untuk memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa. Opini negatif itu mesti dikoreksi dan tidak bisa dibiarkan. Sadar atau tidak, itu memberikan karpet merah terhadap radikalisme dan anarkisme," ujar politisi PKS itu.

Hidayat menambahkan, dalam sistem demokrasi, siapapun bisa menjadi pejabat negara baik itu di tingkat Legislatif maupun Eksekutif. Apalagi, untuk menjadi kepala daerah, masyarakat tidak hanya melewati partai politik, tapi juga bisa melalui jalur independen.