Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Sosialisasi Empat Pilar Raih Rekor MURI

Kamis 14 Apr 2016 13:10 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Pekerja membawa kardus berisi buku materi empat pilar antara lain UUD 1945, buku saku TAP MPR, dan buku pemasyarakatan UUD 1945 di Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Pekerja membawa kardus berisi buku materi empat pilar antara lain UUD 1945, buku saku TAP MPR, dan buku pemasyarakatan UUD 1945 di Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Foto: Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepada MPR RI atas rekor dunia Sosialisasi Empat Pilar kepada seniman musik keroncong terbanyak. Penyerahan penghargaan itu berlangsung dalam acara Sosialisai Empat Pilar MPR Melalui Senandung Keroncong Indonesia di Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).

Penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum Museum Rekor Dunia Indonesia Jaya Suprana, yang diwakilkan kepada Oesman Sapta selaku pribadi dan diterima oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan disaksikan oleh komunitas dan penggemar musik keroncong yang hadir.

Ketua MURI Jaya Suprana menyatakan, ia menolak rekor yang diberikan kepada MPR ini disebut rekor Indonesia. "Rekor diajukan sebagai rekor Indonesia. Tapi saya datang kesini dengan berat hati, kami menolak sangat tidak layak untuk Indonesia, tapi ini adalah rekor dunia," kata Jaya Suprana.

Menurutnya, keroncong sedang dicanangkan atau diicalonkan ke PBB sebagai warisan kebudayaan Indonesia yang diakui dunia. Jaya Suprana punya alasan kenapa disebut rekor dunia. Sebab, di Washington, Tokyo, Paris, London dan lainnya tidak punya musik keroncong, dan hanya ada di Indonesia.

Dalam kesempatan sama, Jaya Suprana juga menyerahkan rekor MURI kepada Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI) DPP DKI Jakarta dan Yayasan Keroncong Indonesia (Yakin) yang keduanya diterima oleh Sundari Sukoco.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler