Sunday, 26 Syawwal 1445 / 05 May 2024

Sunday, 26 Syawwal 1445 / 05 May 2024

'Negara tidak Boleh Kalah Melawan Narkoba'

Rabu 13 Apr 2016 12:49 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan saat memberikan ceramah di HUT Kabupaten Lombok Barat.

Ketua MPR Zulkifli Hasan saat memberikan ceramah di HUT Kabupaten Lombok Barat.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan, narkoba dan minuman keras menjadi musuh utama bangsa Indonesia. Bahkan kondisi saat ini sudah darurat narkoba, sehingga rakyat dan negara tidak boleh kalah melawan narkoba.

"Bayangkan 6 juta orang Indonesia yang terjerat narkoba. Sebanyak 5 juta ton narkoba disita. Jadi ini musuh kita bersama. Kita tidak boieh kalah melawan narkoba!" kata Zulkifli, usai menyampaikan ceramah Empat Pilar Kebangsaan dalam rangka HUT ke 58 Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/4)

Zulkifli dimintai tanggapan soal banyaknya penyelenggara negara yang terjerat narkoba. Setelah seorang bupati di Sumatera Selatan, seorang Dandim dan perwira polisi di Sulawesi Selatan juga tertangkap karena narkoba.

Ia menegaskan, Indonesia harus perangi narkoba, dan meminta semua pihak mulai dari gubernur, bupati, dandim, polisi, jaksa, kiai, wartawan, pendeta, dan semua pihak bersatu memerangi narkoba.

Menanggapi usulan agar semua penyelenggara negara dites urine, Zulkifli menilai tes urine hanyalah sebuah metode. ''Bukan soal tes urine atau tidak, tapi tes urine hanya salah satu cara atau gerakan melawan narkoba," katanya.

Menurut Zulkifli, jauh lebih penting dari tes urine adalah aksi nyata memerangi narkoba. Pemerintah juga harus mengawasi peredaran narkoba di tempat-tempat hiburan, di Lapas. ''Jatuhi hukuman keras kepada pengedarnya. Bila perlu jatuhi hukuman mati," imbuhnya.

Selain narkoba, Zulkifli juga menyoroti peredaran minuman keras (miras), dan tidak boleh beredar di sembarang tempat karena akan merusak generasi kita. "Miras dan narkoba, ini musuh utama kita," ujar dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler