Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

MPR RI Ajak Parlemen Georgia Bersatu Melawan Terorisme

Rabu 02 Dec 2015 16:41 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

MPR RI dan Parlemen Georgia

MPR RI dan Parlemen Georgia

Foto: ROL/Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, mengajak parlemen Georgia membahas soal konflik yang terjadi sekarang ini.

Suasana yang makin panas terjadi di Suriah yang melibatkan beberapa negara besar, seperti Russia, Amerika Serikat dan Turki demi melawan gerombolan teroris yang menyebut dirinya ISIS. Selain itu pertemuan tersebut juga membahas aksi terorisme yang menimbulkan banyak korban jiwa seperti yang terjadi di Paris Perancis beberapa waktu lalu.

Hidayat mengaku prihatin dengan Konflik yang terjadi dan peristiwa terorisme yang menimbulkan korban jiwa cukup banyak tersebut.

''Saya berharap dalam hubungan kerjasaam kita antar dua negara ini juga memperkuat hubungan kita untuk bersatu melawan terorisme. Kita berperan untuk mencari solusi dalam konflik dan peperangan antar negara tersebut," kata Hidayat saat menerima kunjungan Parlemen Georgia, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/12).

Hidayat mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo, bahwa peristiwa terorisme yang terjadi di Paris sangat disayangkan dan semua rakyat Indonesia berduka akan hal itu. Presiden RI juga menegaskan bahwa aksi terorisme tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama apapun, dengan suku bangsa apapun.

Kejahatan terorisme, menurut dia adalah kejahatan murni yang harus dibasmi. Seperti diketahui, Indonesia yang mayoritas bergama Islam juga menjadi korban aksi terorisme yang menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Jadi, lanjut Hidayat, aksi terorisme bisa dilakukan dimana saja dan korban bisa terjadi kepada siapa saja. Pelaku terorisme bukan menunjuk pada satu agama atau satu bangsa apalagi menunjuk ke Islam.

"Islam sama sekali tidak mengajarkan aksi brutal tersebut," ujarnya.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menambahkan, delgasi parlemen Georgia selama di Indonesia bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kehidupan Islam di Indonesia yang sangat jauh dari kekerasan.

Ia berharap, Parlemen Georgia melihat dan menceritakan dan menjadikan sebuah memori besar untuk menjadi cerita dan bahan pembahasan di negaranya.

"Saya harap anda-anda sekalian melihat langsung kami pemeluk agama Islam menjalani hidup kami secara damai bersandingan dengan pemeluk agama lain tidak ada permasalahan, tidak ada konflik besar," jelas Zulkifli.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Parlemen negara Georgia David Usupashvili sangat menyetujui ajakan untuk bersama menjadi solusi bagi konflik dan peperangan antar bangsa dan memberikan solusi terhadap masalah terorisme global.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler