Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

'Tanpa Nasionalisme, Indonesia Hanya Jadi Pasar untuk MEA'

Senin 21 Sep 2015 18:16 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ss/pd/15

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Ketua MPR Mahyudin mengkhawatirkan Indonesia hanya menjadi pasar negara lain ketika Mayarakat Ekonomi Asean diberlakukan pada akhir tahun ini. Penduduk Indonesia yang besar menjadi pasar potensial bagi negara lain.

"Kita gagah-gagahan memasuki era MEA. Padahal Indonesia hanya menjadi potensial market. Berapa penduduk Malaysia? Berapa penduduk Singapura? Indonesia yang berpenduduk besar menjadi potensial market dari negara lain," kata Mahyudin, ketika berbicara di Universitas As-yafiiyah, Pondok Gede, Bekasi, Senin (21/9).

Mahyudin mencontohkan, defisit perdagangan antara Indonesia dan Cina. Dalam perdagangan kedua negara, Indonesia defisit miliaran dolar. Maka, kurs rupiah pun merosot, mencapai Rp 14.000 lebih.

Mahyudin mengapresasi langkah pemerintah mengatasi gejolak rupiah ini dengan mengeluarkan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang untuk memperkuat rupiah. Menurutnya, menghadapi MEA  mahasiswa perlu mendalami ideologi Pancasila sehingga memiliki nasionalisme yang kuat.

"Kita bangun rasa nasionalisme. Kita bangkitkan kebanggaan pada Tanah Air. Buat diri kita bangga terhadap Indonesia. Kalau nasionalisme itu tidak ditumbuhkan, Indonesia hanya menjadi pasar bagi negara lain," ujarnya.

Selain itu, Mahyudin setuju dengan kebijakan pemerintah yang meletakkan perguruan tinggi di bawah kementerian riset. Sebab, perguruan tinggi memang harus berorientasi risert, tidak hanya mencetak sarjana. ''Dengan riset maka akan memotivasi kalangan muda bangkit membawa Indonesia menjadi negara yang dibanggakan dan menumbuhkan rasa cinta Tanah Air," katanya.

Kedatangan Wakil Ketua MPR Mahyudin ke Universitas Asyafiiyah, dalam rangka membuka sosialisasi Empat Pilar MPR bekerjasama antara MPR dan Fakultas Ekonomi. Sosialisasi diikuti sekitar 450 mahasiswa menampilkan narasumber Abdul Malik Haramayn (Fraksi PKB) dan Hardisoesilo (Fraksi Golkar).

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler