Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

MPR Tekankan Empat Pilar Kebangsaan

Jumat 28 Aug 2015 16:01 WIB

Red: Taufik Rachman

MPR RI

MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Dua Wakil Ketua MPR-RI yakni Dr Oesman Sapta Odang dan Mahyudin melakukan sosialisasi dan menekankan pentingnya pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 2945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Puncak sosialisasi empat pilar di Kota Bandung ditandai dengan pelaksanaan 'training of trainer" bagi insan kampus, TNI dan Polri yang digelar di Hotel Grand Pasundan Kota Bandung, Kamis malam.

"Empat pilar sangat penting bagi negara dan bangsa kita. Negara ini bisa kuat jika nasionalisme kita utuh," kata Wakil Ketua I MPR RI Oesman Sapta Odang.

Kegiatan itu "traine of trainer" sosialisasi empat pilar kebangsaan itu juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmandyo dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, akademisi serta sejumlah tokoh masyarakat Jabar.

Menurut dia pemahaman empat pilar penting untuk disebarluaskan ke semua kalangan masyarakat khususnya insan kampus dan para prajurit dalam hal ini TNI dan Polri," kata Oesman.

Menurut Oesman, MPR RI sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi empat pilar itu. Karena sesuai dengan amanat UU 17 tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD dan DPRD), yang menjelaskan bahwa MPR mendapat tugas khusus untuk mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan.

"Selama ini masih ada yang menganggap Pancasila itu kuno, UUD sudah tidak perlu dan mengabaikan kebhinekaan. Saya sedih, padahal nasionalisme itu penting untuk menopang kemakmuran bangsa," katanya.

MPR RI sebagai lembaga legislatif negara terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. Salah satunya dengan terus mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk itulah, Generasi muda pasca-reformasi perlu terus menerus diberikan pemahaman tentang Empat Pilar Kebangsaan, sehingga untuk menghadapi masa depan bangsa ini akan lebih tegak dan kokoh dalam berbangsa dan bernegara menuju cita-cita proklamasi.

"Kebebasan berpendapat memang menandai lahirnya era reformasi, tapi seringkali kebebasan tersebut dimaknai bebas tanpa batas," katanya.

Kesalahan pemahaman itu, menurut dia menyebabkan kendurnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial. Tentu saja, hal tersebut sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebelumnya, dua pimpinan MPR itu juga melakukan kegiatan sama di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati dan di Pondok Pesantren Modern Al Falah di kawasan Dago Kota Bandung.

Kegiatan itu anggota DPD RI perwakilan Jabar, KH Ayi Hambali yang juga menekankan perlunya Empat Pilar dibumikan kembali di kalangan generasi muda Indoneia karena hal itu merupakan inti dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Empat Pilar Kebangsaan itu harus dibumikan, dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keliru besar bila Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika ditinggalkan atau tidak dipahami. Semua harus berperan membumikannya lagi," kata Ayi Hambali.

Hal senada diungkapkan oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan yang menyatakan Empat Pilar Kebangsaan merupakan solusi konstruktif dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa.

"Sosialisasi secara masif dan berkesinambungan penting sebagai solusi konstruktif dalam menghadapi berbagai masalah bangsa, contohnya menipisnya nasionalisme bangsa seperti sekarang ini," kata Heryawan.

Menurut dia Pancasila sebagai pemersatu bangsa, UUD NRI 1945 menjadi konstitusi, NKRI menjadi pilihan bersama dan Negeri Indonesia menjadi negara kepulauan terbanyak dengan lautan terluas dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Oleh karenanya keempat pilar tersebut tentu menjadi bagian penting untuk menyejahterakan bangsa. Apalagi kegiatan tersebut dikhususkan bagi seluruh anggota TNI dan Polri yang notabene merupakan pasukan ketahanan negara ini.

Gubernur mendukung kegiatan yang melibatkan seluruh unsur TNI dan Polri itu. Ia juga mengapresiasi kehadiran Panglima TNI dan Kapolri yang langsung hadir pada kegiatan itu.

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler