Tuesday, 28 Syawwal 1445 / 07 May 2024

Tuesday, 28 Syawwal 1445 / 07 May 2024

70 Tahun Merdeka, Sektor Pendidikan Masih Memprihatinkan

Kamis 27 Aug 2015 18:50 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Suasana belajar di sebuah sekolah.

Suasana belajar di sebuah sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Jajaran pimpinan MPR yaitu wakil ketua Oesman Sapta, dan Mahyudin, serta sekjen MPR RI Edi Siregar, menyambangi Yayasan pesantren Islam Al Falah, Dago, Bandung, untuk menanamkan nilai-nilai empat pilar MPR RI. Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh sekitar 200 orang siswa, juga diisi oleh anggota DPD Jabar Ayi Hambali.

Oesman Sapta, dalam pidatonya mengatakan, di usia yang ke 70 tahun ini Indonesia masih diliputi berbagai persoalan bangsa, salah satunya adalah di dunia pendidikan. ''Sekarang mau pintar aja mahal. Kalau yang murah tetep aja bodoh,'' kata Oesman,  Kamis (27/8)

Ia mencotohkan, masih banyak gedung sekolah hampir roboh, biaya sekolah belum sepenuhnya gratis, dan banyak guru bantu yang terlantar dengan gaji hanya Rp 200 ribu. ''Bagaimana mereka (guru) bisa hidup, ongkosnya saja berapa,'' sesalnya.

Pria yang akrab disapa Oso itu heran, mengapa hal semacam itu masih terjadi, padahal dalam perundang undangan, pendidikan diletakan sebagai sektor yang mendapatkan prioritas. Selain itu tambah Oso, masalah yang dihadapi akibat globalisasi juga tidak kalah berat. Ia menyebutkan, banyaknya persolan ini pada 2001, memaksa MPR mengeluarkan Tap MPR, tentang pentingnya kehidupan berbangsa. ''Tap tersebut menjelaskan persoalan bangsa yang disebabkan oleh banyak faktor,'' jelasnya kepada siswa.

Oso menyebutkan persoalan -persoalan itu, diantaranya masih lemahnya penghayatan dan pengamalan Pancasila sebagai ideologi negara. Lemahya kesadaran dan ketaatan terhadap hukum konstitusi. Lemahnya persatuan dan rasa nasionalisme, serta tolenrasi yang kurang sesama anak negeri. Ia mengimbau, Empat pilar MPR RI perlu terus menerus digulirkan dengan serius. Karena itu sangat penting untuk menanamkan rasa nasionalisme lewat empat pilar.

''Karena itu MPR perlu mengambil peran untuk menyelesaikan problem kebangsaan. Sehingga MPR menyelenggarakan program sosialisasi empat pilar,'' ungkapknya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler