Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Mengenang Bung Hatta, Mata Air yang tak Pernah Kering

Rabu 12 Aug 2015 17:49 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Bung Hatta

Bung Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Rabu (12/8) merupakan hari lahir Wakil Presiden Pertama Indonesia Muhammad Hatta. Pria yang akrab disapa bung Hatta itu lahir tahun 1902 lalu. Buku Memoar Bung Hatta yang diterbitkan pada tahun 1979 yang dicetak ulang pada tahun 2011 masih menjadi yang inspiratif bagi masyarakat. Tak heran bila buku itu selalu ramai didiskusikan.

Buku yang kini dicetak ulang dengan judul 'Untuk Negeriku, Sebuah Otobiografi, Bukit Tinggi-Rotterdam Lewat Betawi, Berjuang dan Dibuang Menuju Gerbang Kemerdekaan' didiskusikan bersama Wakil Rakyat di Perpustakaan MPR.

Menurut Kabiro Humas Setjen MPR, Ma'ruf Cahyono, kegiatan bedah buku yang dilaksanakan oleh Perpustakaan MPR sudah rutin dilakukan. "Kegiatan ini sudah rutin dilakukan," ujarnya. Diakui kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi rakyat. "Kegiatan ini menjadi alternatif dari wacana yang berkembang," paparnya.

Sesjen MPR Eddie Siregar, dalam sambutan menceritakan saat masih mahasiswa pernah berkunjung ke rumah Bung Hatta yang terletak di Jl. Diponegoro, Jakarta. Saat Bung Hatta dipenjara, kata Eddie, dia tetap menggunakan pakaian yang baik. Menurutnya, hal demikian untuk menunjukkan bahwa bangsa ini mempunyai harkat dan martabat.

"Contoh lain dari Hatta adalah soal penghematan pengeluaran, misalnya sabun yang digunakan setelah dipakai dijemur agar bisa dipakai ulang," kata Eddie.

Belajar soal Hatta menurut Eddie Siregar juga pada soal ekonomi. Ekonomi yang bertumpu pada koperasi. Dengan model ekonomi kekeluargaan itulah maka Indonesia bisa bangkit dari keterpurukkan. Konsep koperasi juga bukan melulu soal koperasi sederhana yang hanya meliputi kegiatan pinjam meminjam dalam skala kecil. Dicontohkan pabrik Mercy di Jerman adalah perusahaan yang bertumpu pada koperasi.

Sistem ekonomi yang meninggalkan prinsip kekeluargaan ini, menurut Eddie membuat ekonomi bangsa ini tak jelas hingga jatuh pada jurang keterpurukkan ekonomi. "Bung Hatta adalah mata air keteladan yang tak pernah kering," paparnya. "Pikiran Hatta tak pernah usang," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler