Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Hidayat Nur Wahid: Indonesia pun Lahir Bertepatan dengan Ramadhan

Jumat 17 Jul 2015 08:45 WIB

Rep: c14/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima sejumlah pengurus Gema Sadhana di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/6).  (Republika/Yasin Habibi)

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima sejumlah pengurus Gema Sadhana di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/6). (Republika/Yasin Habibi)

Foto: Republika/ Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid hadir sebagai khotib pada shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini Jumat (17/7).

Dalam khotbahnya, Hidayat menegaskan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk memaknai ibadah puasa Ramadhan silam dengan penuh rasa syukur. Menurut dia, dengan bersyukur, umat Islam dapat merealisasikan ketakwaan, yang membawa maslahat bagi kehidupan bangsa serta rahmat bagi semesta.

"Dalam konteks bernegara, dulu Indonesia dimerdekakan atas kesadaran penuh bahwa ini karena berkat dan rahmat Allah. Itu akan terus bisa kita jaga," ujar Hidayat Nur Wahid.

Sementara, kondisi saat ini benar-benar menuntut konsistensi dan kerja sama dalam berbuat baik. Hidayat menuturkan, Indonesia tengah dikepung pelbagai darurat. Misalnya, darurat korupsi, darurat narkoba, darurat perlindungan anak, dan sebagainya. Menurut dia, perlu upaya kolektif untuk melaluinya.

"Termasuk juga kekhawatiran darurat ekonomi Indonesia, itu akan kita tanggulangi secara bersama-sama. Nilai kebaikan yang sudah kita realisasikan selama satu bulan, Ramadhan, itu kemudian agar kita jaga," ungkap dia.

Apalagi, lanjut Hidayat, sejarah mencatat, Republik Indonesia pun lahir bertepatan pada bulan suci Ramadhan. Maka dari itu, seluruh elemen bangsa agar bahu-membahu dan konsisten mengembalikan Indonesia kepada fitrahnya. Yakni, mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi UUD 1945.

"Dahulu negeri ini dimerdekakan dengan kesadaran penuh,  sebagaimana dicantumkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar kita di alinea ketiga, bahwa atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Kita ingin negeri ini negeri yang berdaulat, merdeka, adil, dan makmur," ujar dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler