Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Seminar Peringatan Hari Lahir Pancasila, MPR: Pancasila Siap Akomodir Kebutuhan Zaman

Sabtu 30 May 2015 11:18 WIB

Rep: c82/ Red: Satya Festiani

Pancasila

Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni mendatang, Majelis Permusyawaratan Rakyat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Blitar menggelar seminar kebangsaan hari ini. Seminar bertema 'Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Memperkokoh Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' tersebut diisi oleh sejumlah pakar dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR TB Hasanudin mengatakan, momentum kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945 lalu sangat penting dan strategis dalam kehidupan saat ini. Pancasila, sebagai kristalisasi pemikiran politik saat itu sekaligus cita-cita ideal bangsa, lanjutnya, menjadi konsesus nasional saat ini.

"Sebagai konsesus nasional, Pancasila harus terus dimaknai bersama agar nilai-nilai fundamental itu dapat jadi pemandu arah kehidupan berbangsa bernegara," kata Hasanudin di gedung Kusumo Wicitra, kompleks rumah dinas Wali Kota Blitar, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (30/5).

Hasanudin mengatakan, di tengah tantangan dan pengaruh globalisasi yang sangat deras saat ini, masyarakat Indonesia tidak boleh meninggalkan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, menurutnya, Pancasila dapat memberikan jalan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

"Pancasila membuka peluang berbagai macam lontaran ide, gagasan. Pancasila menjadi konsesus masyarakat yang dinamis dan siap mengakomodir kebutuhan zaman," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, persoalan terkait pasang surut pemahaman dan pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila harus menjadi perhatian serius bersama. Selain itu, lanjutnya, rakyat Indonesia juga perlu mewaspadai arus globalisasi yang memberikan pengaruh begitu besar terhadap etika dan moral bangsa Indonesia. Bukan hanya disorientasi sosial, namun juga menghilangkan jati diri bangsa.

"Oleh karena itu, Pancasila harus terus diimplementasikan karena Pancasila tidak berisi nilai yang statis tapi jiwa yang dinamis," ujar Hasanudin.

Politikus PDIP itu pun menyebutkan dua hal penting untuk menjaga nilai-nilai Pancasila tetap hidup di masyarakat dan menempatkan Pancasila sebagai ideologi perubahan.

"Pancasila sebagai ideologi, dasar dan falsafah berbangsa idealnya dipraktikan, digelorakan, selaras dengan implementasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila. Kedua, konsistensi dari pemimin bangsa, elit politik dalam menjadikan Pancasila sebagai landasan etika dan pedoman dalam berpikir dan bertindak," jelasnya.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler