REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PENGARUH Islam Irak dan Suriah (ISIS) kini semakin meluas. Pemerintah telah merencakan langkah antisipasi agar Warga Negara Indonesia (WNI) tidak terpengaruh untuk bergabung.
Pimpinan Badan Sosialisasi, Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bahtiar Aly mengatakan, Pancasila merupakan cara efektif menangkal fenomena ISIS. Untuk itu, kata Bahtiar, pemuda harus memahami Pancasila dengan utuh.
“Kita ingin jangan mereka memahami sepotong saja, kalau ada yang merasa tidak tahu, tanya,” ujar Bahtiar, usai acara pembukaan Sosialisasi Empat Pilar Bernegara di Hotel Singgasana, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/4).
Jika tidak bertanya, menurut Bahtiar, hal ini akan berbahaya. Kemudian, kata Bahtiar, beragam pandangan tentang ISIS merupakan celah yang bisa digunakan sebagai pintu dialog.
Namun yang terpenting, Bahtiar menegaskan, nilai ideoligis yang dimiliki Indonesia perlu diaktualisasikan. Bahtiar mengajak agar masyarakat menghargai nilai-nilai kebangsaan yang ada.
“Separah-parahnya, kita masih satu rumah bersama, Bhinneka Tunggal Ika, kita harus jadikan nilai itu sebagai referensi,” katanya.
Lebih lanjut, Bahtiar menjelaskan, sosialisasi empat pilar bernegara kepada 100 mahasiswa dari 16 Perguruan Tinggi se-Surabaya merupakan salah satu momentum yang tepat disaat maraknya ideologi luar yang mengancam bangsa Indonesia.
Dengan Sosialisai tersebut, Bahtiar mengharapkan, generasi muda bisa lebih yakin atas ideologi sendiri yang sudah dicapai. Ideologi seperti Pancasila, kata Bahtiar, merupakan potensi yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.