Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

'Bentengi Rakyat dari Ancaman Radikalisme'

Senin 30 Mar 2015 12:00 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Aksi radikalisme (ilustrasi)

Aksi radikalisme (ilustrasi)

Foto: indianmuslimobserver.com

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Era keterbukaan pascareformasi muncul membawa angin segar kebebasan yang makin hari makin tak terkendali. Banyak dampak negatif eforia kebebasan bablas sehingga bersinggungan dengan nilai-nilai luhur bangsa terutama terjadi pada generasi muda bangsa. Misalnya, munculnya paham-paham radikal serta menghilangnya Pancasila secara perlahan dari hati rakyat. 

 

Padahal, nilai luhur bangsa yang ada dalam sila-sila Pancasila berfungsi sebagai filter yang melindungi rakyat dari dampak negatif eforia kebebasan. Hal-hal inilah yang menjadi pembahasan serius dan detil pada hari kedua penyampaian materi dalam rangkaian gelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ( Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara).

 

MPR RI bekerja sama dengan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara dengan diikuti sekitar 100 peserta yang seluruhnya dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di Sumatera Utara.

 

Ketua Fraksi PKB MPR RI Abdul Kadir Karding menilai munculnya radikalisme akibat kurangnya komunikasi tentang pemahaman nilai-nilai luhur bangsa. Menurutnya, media juga sangat berpengaruh besar memberikan kontrol terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat, terutama soal radikalisme dikalangan generasi muda. Selama diskusi, banyak peserta mengeluhkan kurangnya pemahaman generasi muda tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang seharusnya menjadi dasar perilaku dalam kehidupan sehari-hari.  

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler