Sabtu 22 Sep 2012 12:44 WIB

Kemenangan Jokowi, Kemenangan Rakyat

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Boneka Jokowi-Ahok
Foto: ANTARA BALI
Boneka Jokowi-Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Thahaja Purnama sebagai pemenang dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta dipandang sebagai fenomena. Pasalnya, pasangan tersebut hanya didukung dua partai politik.

Bandingkan dengan rivalnya, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli yang didukung partai-partai besar. Perbedaan dukungan tersebut tidak menghentikan pasangan yang akrab disapa Jokowi dan Ahok itu dari memperoleh kemenangan, setidaknya berdasarkan berbagai hasil hitung cepat.

Sejarawan JJ Rizal menilai kemenangan mereka merupakan kemenangan atas kedaulatan rakyat. Ia kemudian menjelaskan kelahiran kedaulatan rakyat bermula di Jakarta.

"Kehadiran Jokowi dan Basuki mengingatkan Jakarta pada awal abad ke 20 dimana terdapat orang-orang yang merintis ide zaman baru," ujarnya dalam diskusi bertema 'Belajar dari Pemilukada DKI Jakarta' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).

Hal yang perlu digarisbawahi dari kemenangan Jokowi Ahok, lanjutnya, sebenarnya bukan merupakan fenomena luar biasa. Itu terwujud karena hasrat rakyat untuk memiliki pemimpin yang memahami keinginan mereka telah menemui mediumnya. Rizal mengatakan jarang ada sosok pemimpin yang mewakili kepentingan publik.

Sebagai contoh, hal itu terlihat dari simbolisasi kuat yang pasangan itu lakukan saat berkampanye. Pasangan itu kerap naik angkutan umum, seperti Kopaja saat mengunjungi kampung-kampung. Poin yang perlu diingat, harus ada langkah konkrit yang dibuat.

Dalam hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, pasangan Jokowi-Ahok dinyatakan menang tipis dari pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Hitung cepat versi Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan pasangan Jokowi-Ahok memimpin dengan 53,75 persen, sedang Foke-Nara hanya didukung 46,25 persen. Sementara, Indobarometer menghitung suara calon yang disokong PDI-Perjuangan ini menguasai dengan 54,3 persen suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement