REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dinilai lebih unggul dalam sosialisasi spanduk dan baliho dibandingkan Jokowi. Sedangkan Jokowi unggul dalam melakukan sosialisasi di media sosial.
Perbedaan tersebut merupakan hasil survei LSI yang bekerja sama denganMajalah Tempo dengan judul "Pilkada DKI Jakarta, Protes Kelas Menengah" dari 2 September sampai 7 September 2012.
Survei tersebut diselenggarakan dengan jumlah sampel awal yang diambil secara acak sebanyak 800 orang warga DKI berdasarkan tempat pemilihan suara (TPS). Namun, data yang dapat dianalisis sebanyak 399 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan "margin of error" sebesar 5 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi di Jakarta, Senin menyatakan Jokowi lebih tereskpos di media sosial. LSI menyebutkan soal tatap muka Fauzi Bowo memperoleh 19,7 persen sedangkan Jokowi 7,7 persen. Dalam sosialisasi spanduk, baliho dan stiker pun Foke lebih unggul sebesar 71,0 persen dibandingkan Jokowi yang hanya 56,5 persen.
Sementara sosialisasi di media sosial, Jokowi lebih unggul dengan 23,1 persen dan Fauzi Bowo sebesar 20,1 persen. Kemudian di meedia massa, survei LSI menunjukkan pasangan Foke-Nara lebih kuat tipis dalam akses berita di TV. Namun pasangan Jokowi-Ahok lebih banyak diikuti dalam pemberitaan media cetak dan media online.
Posisi Foke yang lebih kuat dalam pemberitaan televisi mengindikasikan Foke bisa menjangkau ke kelas bawah karena penonton televisi lebih luas dan hingga lapisan bawah.
"Pola pemberitaan koran dan media sosial, terlihat sedikit memberi efek positif ke Jokowi-Basuki dibanding ke Foke-Nara. Ini mengindikasikan kelas menengah lebih kuat ke Jokowi karena yang pembaca koran dan pengakses media sosial cenderung berasal dari kelas menengah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
