Senin 03 Sep 2012 16:24 WIB

Kritik Jokowi, Gubernur DKI Jangan Seperti CEO

Jokowi vs Foke
Jokowi vs Foke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Chusnul Mar'iyah, berharap Gubernur DKI mendatang adalah seorang pelayan publik dan tidak berpikir untuk memimpin seperti Chief Executive Officer (CEO).

"Seorang pemimpin tidak boleh berpikir seperti 'CEO' karena ideologinya adalah untung sebanyak-banyaknya dan memeras buruh sebanyak-banyaknya pula," kata Chusnul dalam diskusi publik yang bertema "Politik Perkotaan Hubungan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Swasta" di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (3/9)

Pernyataan Chusnul itu menanggapi pernyataan salah satu calon Gubernur DKI, Joko Widodo yang pernah mengatakan bahwa kalau nanti jadi Gubernur DKI, dirinya akan memimpin Jakarta dengan menggunakan sistem CEO.

"Gubernur sangat berbeda dengan CEO karena Gubernur harus mampu menjadi pelayan publik, dan itu merupakan keharusan. Tidak ada CEO perusahaan melayani masyarakat," tuturnya.

Selain itu, dirinya juga menyayangkan adanya calon Gubernur DKI yang meninggalkan wilayahnya yang masih dipimpinnya karena itu merupakan satu hal sikap yang tidak amanah.

"Dulu waktu di Solo bicara apa, untuk lima tahun ke depan? Bisa jadi nanti pada 2014 pindah lagi ke daerah lain. Ini juga menjadi satu persoalan, bagaimana kita amanah, atau istiqomah memegang amanah itu," ujarnya.

Sementara calon gubernur lainnya, Fauzi Bowo (Foke) lebih diuntungkan dari posisinya sebagai 'incumbent', namun kelemahannya Foke itu tidak bisa mengkomunikasikan apa yang telah dilakukannya.

Kelemahan Foke lainnya, tambah dia, karena Foke memilih Partai Demokrat yang sedang "counter productive" dengan 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement