Jumat 31 Aug 2012 11:39 WIB

Pengamat: Laporan Dugaan Korupsi Cagub DKI Pengaruhi Pemilih

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, mengatakan laporan atas berbagai kasus-kasus korupsi terhadap para calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) dan Joko Widodo (Jokowi) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berpengaruh pada keterpilihan mereka dalam pilkada  putaran  kedua mendatang. Dengan kondisi ini, maka masyarakat Jakarta dalam memilih nantinya akan mempertimbangkan siapa pasangan calon wakil gubernur di antara dua pasangan calon itu.

 

“Saya tidak tahu apakah laporan-laporan tuduhan kasus korupsi terhadap dua pasangan calon itu benar adanya atau hanya upaya saling menjatuhkan dari masing-masing pihak. Tapi bisa saja itu benar. Dengan demikian maka pasangan calon wakil gubernur dari masing-masing calon akan menentukan  juga siapa yang akan menang,” ujar Iberamsjah, Jumat (31/8).

 

Keputusan masyarakat untuk mempertimbangkan calon wakil gubernur ini, karena bisa saja siapapun pemenangnya akan berhadapan dengan KPK dan tentunya akan mengganggu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

”Faktor Nachrowi Ramli dan A Hok akan menentukan pilihan masyarakat, apakah masyarakat lebih menginginkan Nachrowi Ramli sebagai gubernur pengganti yang memimpin Jakarta, jika tuduhan terhadap Foke benar, atau masyarakat lebih memilih A Hok sebagai pengganti Jokowi jika tuduhan terhadapnya benar,” tambahnya.

 

Nachrowi Ramli, menurut Iberamsjah, akan lebih diuntungkan karena bagaimanapun juga terlepas dari etis tidaknya isu SARA yang sempat dimunculkam ke publik. Hal ini, kata dia, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap pemilih.

”Belum lagi pengakuan  dari PKS yang mengatakan bahwa alasan PKS tidak mau mendukung Jokowi dalam pilkada DKI ini adalah  tidak adanya komitmen dari Jokowi untuk menyelesaikan sampai akhir masa tugasnya karena beredar isu Jokowi kembali akan meninggalan posisi gubernur untuk menjadi cawapres pada 2014 mendatang, jika dia menang,” imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement