REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) beserta jajaran tim sukses menyatakan tak pernah melempar isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) untuk menyudutkan pasangan calon lain.
Penegasan disampaikan oleh Kepala Media Center Tim Sukses Foke - Nara, H. M. Kahfi Siregar di Jakarta, Kamis.
"Apapun yang muncul kalau isunya negatif cenderung kami yang dituduh," kata Kahfi.
Kahfi mengatakan, keikutsertaan pasangan Foke - Nara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah untuk mencerdaskan rakyat Jakarta.
"Isu SARA tidak mencerdaskan rakyat Jakarta, dan itu bukan tujuan kami," ujarnya.
Dalam setiap kesempatan, menurut Kahfi, Fauzi Bowo kerap mengimbau warga Jakarta untuk selalu mengutamakan kesatuan, persatuan, dan keutuhan bersama sebagai masyarakat Jakarta melalui empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal, dan NKRI.
''Itu artinya kami tidak menginginkan adanya isu SARA yang hanya mengkotak-kotakkan. Sekali lagi kami tidak mau masyrakat Jakarta dikotak-kotakkan. Kami cinta persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara,'' tuturnya.
Sementara calon wakil gubernur DKI, Nara menegaskan dirinya bersama Fauzi Bowo berkomitmen menjunjung tinggi empat pilar kebangsaan dalam memimpin Jakarta ke depan. Nara menjamin keamanan Jakarta bagi semua warga Ibukota.
''Bagi saya dan Bang Fauzi keamanan Jakarta harga mati. Kami ada di depan untuk keamanan Ibukota,'' tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
