Selasa 10 Jul 2012 17:12 WIB

Ribuan Relawan Pilkada Siap Pantau Kecurangan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Kartu Pemilih Pilkada DKI
Foto: Republika/Adhi W
Kartu Pemilih Pilkada DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pencoblosan berbagai lembaga pengawas pemerintah dan independen siap menerjunkan ribuan relawan demi mengawasi terjadinya berbagai kecurangan di Pemilu DKI Jakarta. Selasa (10/9) pagi, 200 orang relawan yang berasal dari 10 elemen anak muda dan mahasiswa mengadakan apel pagi bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mensiagakan pengawasan pemilu terpadu (Awaslupadu) pada hari pencoblosan Rabu (11/7).

Anggota Bawaslu, Nasrullah, mengatakan relawan yang direkrut dalam Awaslupadu ini adalah bentuk komitmen Bawaslu menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang jujur tanpa kecurangan. Relawan yang direkrut Bawaslu, katanya, berasal dari elemen aktivis mahasiswa yang berkomitmen mengawasi pelanggaran di lapangan dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Harapan kami mereka bisa menyampaikan secara jujur, memposisikan independensi dan memiliki integritas," ujar Nasrullah, saat apel pagi di Bawaslu, Selasa (10/9).

Nasrullah mengharapkan para relawan akan benar-benar mencatat berbagai pelanggaran dan menyampaikan dalam koordinasi yang telah ditentukan. "Mereka tidak akan overlap dalam tugas sesama relawan, misal posisi kosong atau titik rawan bisa dilakukan koordinasikan," ungkapnya.

Sebanyak 10 elemen mahasiswa yang tergabung dalam relawan 'Awaslupadu' di antaranya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Di sisi lain, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) telah menyiapkan 801 relawan untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran selama jelang masa pencoblosan hingga perhitungan suara. "Kita merekrut relawan sebanyak 801 orang untuk membantu kita mengawasi bukan saja hari H tetapi sudah mulai dari masa tenang," terang anggota Panwaslu DKI Jakarta, M Jufri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement