Selasa 03 Jul 2012 20:35 WIB

Jokowi-Ahok Antisipasi 'Pemilih Siluman'

Cagub-Cawagub DKI Jakarta Jokowi-Ahok
Foto: Antara
Cagub-Cawagub DKI Jakarta Jokowi-Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tim sukses pasangan Jokowi-Ahok yang diusung PDIP dan Gerindra melakukan langkah antisipasi terhadap 'pemilih siluman' pada hari pencoblosan sepekan menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. "Pemilih siluman ini diduga merupakan warga di wilayah penyangga Jakarta, seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang yang dimobilisasi oleh salah satu pihak tertentu untuk mendongkrak perolehan suara," ujar Bagian Pemenangan Suara PDIP, Rian Osca, dalam konfrensi pers di Bekasi, Selasa (3/7).

Menurut dia, dugaan tersebut terjadi sejak mendapati permasalahan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terkesan dibiarkan oleh pihak penyelenggara. "Semula Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan jumlah DPT sebanyak 9 juta jiwa, tapi tiba-tiba turun menjadi 7 juta jiwa. Penurunan drastis itu seakan makin memperkuat dugaan bahwa KPU tidak serius mengurus DPT," katanya.

Dia bersama timnya mengaku sudah menemukan sedikitnya 2 juta pemilih ganda sejak DPT dirilis oleh KPU berdasarkan hasil penyisiran secara internal. "Kini, tersisa 400 ribu pemilih ganda yang belum dibenahi dan menjadi potensi bagi pemilih siluman," ujarnya.

Rian mengaku sudah mendapati bukti sebuah kartu keluarga di Jatinegara, Jakarta Timur yang anggota keluarganya mencapai 217 orang. Hal itu diduga sarat dengan mobilisasi pemilih fiktif dari warga penyangga ibukota. "Sejauh ini temuan-temuan lain akan terus dikumpulkan oleh tim kita di lapangan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto akan memanfaatkan jaringan buruh untuk mengawasi kehadiran para pemilih siluman tersebut. "Mereka akan kami minta untuk membantu mengawasi jika ada tetangganya yang turut dimobilisasi untuk memberikan suara saat Pilgub DKI Jakarta, padahal yang bersangkutan pemilik KTP Bekasi atau daerah lain."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement