Senin 25 Jun 2012 09:24 WIB

Pengamat: Faisal-Biem Bisa Jadi Kuda Hitam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Pasangan calon independen Faisal Basri dan Biem Benyamin untuk Pilkada DKI Jakarta
Pasangan calon independen Faisal Basri dan Biem Benyamin untuk Pilkada DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Sosiologi Politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sudjito, menilai pasangan calon independen Faisal Basri-Biem Benjamin adalah kuda hitam dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012.

"Kuda hitam Faisal-Biem bisa terjadi di tengah suasana kejenuhan dan kefrustasian publik pada parpol yang terseret pada masalah korupsi," ungkap Arie, Senin (25/6). Walau demikian Arie menyadari peluang ini masih akan berhadapan dengan dua lawan terberat, yakni Fauzi Bowo-Nacrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Arie melanjutkan, pasangan Foke memiliki akses untuk memobilisasi birokrasi, sekalipun sebenarnya dilarang dalam aturan. Akses memanfaatkan posisi untuk berkampanye adalah menjadi rahasia umum di berbagai Pemilukada.

"Kelemahan Foke adalah banyak sekali track record buruk selama menjabat gubernur di Jakarta begitu mudah diangkat oleh publik, dan itu dijadikan bahan serangan yang mudah dilakukan kompetitor," jelas Arie.

Sementara, kelebihan Jokowi adalah kemampuannya melakukan pencitraan terhadap kesuksesan saat menjadi Walikota Solo. Hal itu dikapitalisasi sedemikian rupa, sehingga menjadi daya pikat untuk menyedot perhatian publik.

"Namun Jokowi lemah dari reputasi penampilan di depan publik dalam penguasaan masalah Jakarta, termasuk pasangannya Ahok, belum memiliki faktor daya ungkit di publik," ungkap Arie.

Jika kelemahan kedua kandidat ini dipahami masyarakat dengan baik, jelas dia, maka kelebihan calon independen adalah menjadi jawaban alternatif. Arie menilai, di situlah tantangan tim sukses calon independen untuk menerapkan strategi yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement