REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur (Cagub) nomor 5, Faisal Basri berdebat dengan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor 3, Basuki Tjahja Purnama mengenai pernyataannya tentang jualan 'kecap nomor 1.'
Dalam penyampaian program visi dan misinya di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Basuki atau yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, bahwa semua calon berupaya mengatakan programnya paling terbaik. Atau dalam istilah Ahok adalah berusaha menjual 'Kecap Nomor 1'.
Tapi, jelas Ahok, dirinya melihat seorang pemimpin yang menjual 'kecap nomor 1' terbaik adalah pemimpin yang benar-benar telah teruji ketika ia menjabat sebagai kepala daerah.
"Saya dan Pak Jokowi sudah teruji memimpin daerah tanpa memungut uang korupsi, terbukti kami mendapat penghargaan pemimpin daerah anti korupsi," ujar Ahok pada acara Diskusi Cagub-Cawagub DKI di UAI, Rabu (6/6).
Namun pernyataan Ahok itu, langsung disela oleh Faisal Basri. Ia tidak sepakat dengan istilah menjual 'Kecap nomor 1' itu.
Menurut Faisal keikutsertaan dirinya dan pasangan calon nomor 5, Biem Benyamin sebagai independen justru menjawab kemuakan masyarakat atas kebobrokan calon dari Partai Politik yang seringkali terindikasi korupsi.
"Saya tidak sepakat dengan istilah menjual kecap nomor 1 itu, karena saya rasa itu tidak tepat diistilahkan kepada saya," ujar Faisal.