Ahad 20 May 2012 16:41 WIB

Hidayat Nur Wahid Ditantang Adu Silat

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Dewi Mardiani
Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini
Foto: Republika/Agung Fatma
Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid ditantang adu tarung oleh pesilat Betawi saat mengunjungi Rawa Belong, Jakarta Barat, akhir pekan lalu. Namun sebelum Hidayat turun tangan langsung, beberapa pendekar lain yang merupakan pendukung Hidayat langsung membelanya.

Setelah beradu silat cukup lama, akhirnya pendekar Hidayat berhasil memenangkan pertarungan, sehingga Hidayat boleh masuk lingkungan Perguruan Silat Cingkrik Rawa Belong. Cara menyambut tamu tersebut merupakan tradisi perguruan dalam menyambut tamu istimewa mereka. Hidayat adalah tamu istimewa dalam peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW sekaligus tasyakuran Gerak Rasa Sanalika yang ke-32.

Ketua Panitia Pelaksana, Haji Amron, mengungkapkan bahwa kondisi warga rawa belong memprihatinkan, terutama warga betawinya. "Untuk apa gubernur kita orang betawi, kalau tidak peduli dengan kami," ungkap Amron dalam sambutannya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa gubernur Jakarta tidak harus orang betawi. "Yang penting peduli dengan orang betawi," imbuhnya. Hidayat menuturkan, sekarang tidak perlu janji, yang terpenting komitmen. "Seorang pendekar silat tentu tahu makna komitmen," tutur mantan Ketua MPR ini.

Sebagai calon Gubernur yang taat aturan, Hidayat tak mau kampanye sebelum waktunya. Namun, dengan prinsip pertarungan, ia menyambut baik dukungan warga Rawa Belong. "Prinsipnya adalah jatuhkan semua lawan dan menangkan pertarungan," kata Pria yang selalu berbatik orange ini yang langsung disambut tepuk tangan riuh oleh semua yang hadir pada malam itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement