Senin 07 May 2012 18:54 WIB

Ini Dia Nih, Masalah Besar di Jakarta Versi Didik J Rachbini

Didik J Rachbini
Foto: Republika/Andi Nur
Didik J Rachbini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Didik J Rachbini, mengatakan bahwa salah satu masalah besar yang dihadapi Jakarta adalah sampah yang volumenya sampai 7.500 ton per hari.

"Masalah sampah bukan masalah kecil, namun merupakan masalah yang besar oleh karena itu harus ditangani secara profesional," kata Didik di Jakarta, Senin (7/5).

Didik mengatakan bahwa penyumbang terbesar sampah di Jakarta adalah dari sektor rumah tangga yang kurang lebih sebanyak 55 persen, kemudian diikuti oleh industri dan perkantoran sebesar 35 persen.

"Dari semua sampah tersebut terbagi dalam sampah organik dan non-organik, dan persentasenya kurang lebih sekitar 65 untuk sampah organik dan 35 persen untuk sampah non-organik," tambah Didik.

Didik mengatakan bahwa sistem yang diterapkan saat ini untuk menangani sampah Jakarta adalah menggunakan sistem pengumpulan, angkut, dan buang, namun sistem tersebut menyebabkan penumpukan sampah di lokasi tempat pembuangan akhir.

"Sistem yang sekarang dipergunakan akan sulit untuk diterapkan pada waktu mendatang, karena keterbatasan lahan dan volume sampah yang akan terus meningkat," ujar Didik.

Yang menjadi masalah utama, lanjut Didik, adalah untuk mengajak masyarakat turut serta dalam menjalankan program untuk memisahkan antara sampah organik dan non-organik.

"Untuk awalnya, akan dimulai dari industri dan perkantoran karena akan lebih mudah untuk penerapan program tersebut dan nantinya akan diikuti oleh rumah tangga," kata Didik.

Menurut Didik, merubah perilaku masyarakat adalah langkah yang paling sulit, oleh karenanya akan diperlukan pelatihan dan penyuluhan untuk masyarakat apabila dia dan Hidayat Nur Wahid terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Didik mengatakan bahwa sesungguhnya sampah juga memiliki nilai ekonomi, dengan menerapkan proses daur ulang untuk sampah non-organik maupun menjadikannya sebagai pupuk kompos untuk sampah organik.

"Saya memang bukan ahli sampah, namun merupakan tugas bagi gubernur dan wakil gubernur untuk mengelola sampah dan membuat Jakarta bersih," kata Didik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement