Senin 16 Apr 2012 00:03 WIB

Forum Guru Bantu Tantang Cagub DKI

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dewi Mardiani
Seorang guru sedang mengajar di kelas. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang guru sedang mengajar di kelas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAWANG -- Forum Guru Bantu DKI Jakarta menantang para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk mengubah nasib mereka. Momen kampanye menjelang Pemilukada Juli mendatang dimanfaatkan sebagai sarana perjuangan bagi guru bantu untuk mendapatkan hak-haknya.

"Kami menantang para cagub DKI untuk berani tanda tangan hitam diatas putih dalam memperhatikan nasib guru bantu, bukan sekedar janji. Perjuangan kami sudah cukup banyak, namun sampai saat ini belum ada hasilnya," ujar Sarifah Efiana, Ketua Forum Guru Bantu DKI Jakarta, Ahad (15/4). Tantangan tersebut merupakan penegasan bahwa guru bantu juga memiliki hak yang sama.

Masa kampanye yang dilakukan oleh Cagub dan Cawagub DKI Jakarta dimanfaatkan sebagai wadah untuk memperjuangkan nasib para guru bantu. "Kami tidak ingin terjebak dalam politik praktis, perjuangan kami benar-benar murni secara independen dan kami hanya ingin melihat calon-calon pemerintah yang bisa berkomitmen dan konsisten dengan visi misinya," kata Efi.

Menjelang pemilukada Juli mendatang, Efi berharap adanya pemerintahan yang lebih baik, terutama dalam hal pendidikan. "Mudah-mudahan pemerintahan mendatang bisa lebih memperhatikan nasib guru bantu, karena kami ini seperti masuk ke dalam golongan paling bawah dan tidak mendapatkan perhatian sama sekali," ujar Efi.

Pada 2012 ini Efi menargetkan agar semua guru bantu mendapatkan status yang jelas. "Kami akan berjuang ke Badan Kepegawaian Daerah, Kementerian Pendidikan, Badan Kepegawaian Negara, Pemda, dan DPR," ujar Efi. Apabila di tahun ini pemerintah tak kunjung memberikan kejelasan nasib, maka mereka siap untuk melakukan aksi mogok. "Sebagai guru kita harus berjuang secara cerdas," kata Efi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement