Selasa 03 Apr 2012 05:30 WIB

Aswendo: Cagub DKI Harus Bekerja Keras

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Hafidz Muftisany
Arswendo Atmowiloto (tertawa)
Foto: mahkamahkonstitusi.go.id
Arswendo Atmowiloto (tertawa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Arswendo Atmowiloto menilai, dari beberapa pasang calon gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) DKI Jakarta, sudah ada yang bisa meyakinkan publik.  

Namun, kerja keras harus terus dilakukan oleh mereka sebelum penetapan oleh KPUD Mei mendatang.   "Yang meyakinkan sih mulai ada, tapi belum berarti banyak," ujarnya kepada Republika, Senin (1/2).  

Kriteria meyakinkan menurut Arswendo adalah mampu menyapa rakyat.  Selain itu, keberpihakannya pun dapat dirasakan oleh rakyat dalam pengambilan keputusan.  "Independensinya dirasakan rakyat," imbuhnya. 

Sosok Joko Widodo dan Faisal Basri, di mata Arswendo termasuk kedalam kriteria meyakinkan.  Akan tetapi, mereka harus berpacu dengan waktu untuk membuktikan mereka layak dipilih.  "Pemilih Jakarta kini cenderung lebih berani dan terbuka," tegasnya.  

Calon gubernur independen, Faisal Basri menilai wajar jika hingga saat ini, masih banyak pihak yang menganggap para calon gubernur dan calon wakil gubernur belum meyakinkan.  

"Kami belum expose penuh kepada warga jadi masih banyak yang belum kami temui," tuturnya kepada para wartawan selepas bincang-bincang pers bersama calon gubernur DKI Jakarta, Senin (2/4).  

Faisal menyebut, keterbatasan akses untuk menyampaikan program-program serta visi dan misi dalam bentuk visual pun masih terbatas.  "Pada intinya, belum waktunya kami memperkenalkan diri secara masif," tuturnya. 

Meski begitu, sosok ekonom ini mengakui keyakinan warga akan tumbuh seiring dekatnya waktu pemilukada.  Hal tersebut disebabkan banyaknya calon berkualitas yang mewarnai pemilukada kali ini.  "Berkah kehadiran kami sebagai calon independen.  Jadi ada kontrol," tuturnya. 

Dalam acara yang dihelat oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tersebut, terdapat tiga calon gubernur yang diundang yakni Alex Noerdin, Joko Widodo dan Faisal Basri.  Akan tetapi, Jokowi (sapaan akrab Joko Widodo) berhalangan hadir karena harus menghadiri acara di Universitas Indonesia.  

Menurut ketua umum PWI pusat Mardiono, acara digagas dengan harapan masyrakat bisa mengetahui kualitas calon-calon gubernur DKI Jakarta.  Sosok yang akan memimpin Ibu Kota Republik Indonesia dalam jangka waktu lima tahun ke depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement