Ahad 11 Mar 2012 22:25 WIB

Jelang Pilgub DKI: PDIP Timang Foke, Elus Jokowi

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Heri Ruslan
Joko Widodo
Foto: Republika
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto menjelaskan, partainya masih membangun komunikasi politik dengan partai-partai lain untuk menciptakan koalisi di pemilihan gubernur DKI Jakarta. '

'Dari DPP melihat bahwa calon DKI selain aspek legalitas, tapi juga mampu memperjuangkan masalah internal DKI,'' katanya ketika dihubungi, Ahad (11/3).

Saat ini, jelasnya, ada dua opsi yang menjadi pertimbangan PDI Perjuangan. Yaitu, mengusung Joko Widodo yang merupakan kader PDI Perjuangan. Kedua, mengusung calon petahana (incumbent), Fauzi Wibowo.

Hanya saja, tetap PDI Perjuangan tidak bisa mengusung calon sendiri dan harus berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, PDI Perjuangan masih kekurangan empat kursi untuk dapat mengajukan calon.

Terkait hal ini, ia mengatakan tidak akan menunggu dan akan giat melakukan komunikasi politik. Tak hanya ke partai yang memiliki kursi, namun juga ke partai lain yang tidak memiliki perwakilan di DPRD.

Beberapa partai yang masih membuka pintu koalisi dengan PDI Perjuangan antara lain Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN). ''Kita membangun komunikasi dengan semua partai yang belum mengusung calon. Termasuk dengan Demokrat sekali pun. Yang sudah itu kan Golkar, PPP, dan PDS,'' papar dia.

Ia mengaku tidak akan terburu-buru. Meskipun pendaftaran sebentar lagi akan dibuka, yaitu pada 13-18 Maret 2012. ''Kita masih punya waktu. Apalagi, parpol biasanya mengumumkan calonnya pada menit-menit akhir.''

Dari kedua pilihan itu, Hasto mengatakan, akan dipilih yang terbaik. Syaratnya, seperti dikatakan Bung Karno ketika memilih Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI.

''Bung Karno bilang, Ali dipilih karena merupakan anggota angkatan laut yang lebih bersih dan necis. Kedua, karena ia tidak ingin menjadi bangsa di antara dua benua yang hanya memikirkan urusan perut tanpa ada unsur keindahan,'' jelas dia.

Karenanya, jika nantinya mengusung Joko Widodo, maka harus dicari pasangan yang mampu menampilkan sisi keindahan dari Jakarta. Sementara jika mengusung Foke, maka harus dicarikan wakil yang memiliki kemampuan teknokrat.

''Ada orang yang ditugaskan untuk membangun komunikasi politik. Makanya, nanti akan diputuskan di rapat DPP. Tapi sampai saat ini, kita masih mengkaji,'' cetus dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement