Selasa 28 Apr 2015 15:00 WIB

Pemerintah Waspadai Modus Baru Perdagangan Seksual Anak

Red:

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise belum lama ini mengungkapkan, kementeriannya menemukan modus baru yang lebih canggih terkait tindak pidana perdagangan orang (human trafficking). Salah satunya, sejumlah orang asing mendatangi kampung-kampung untuk "membeli" anak gadis di kampung tertentu. "Itu sudah ada. Saya sudah lihat (laporan) modus-modus itu," kata Yohana, pekan lalu.

Yohana menerangkan, sejumlah orang asing sengaja mendatangi kampung tertentu untuk mendatangi keluarga miskin yang memiliki anak gadis. Mereka kemudian membujuk orang tua si gadis plus iming-iming uang dolar AS agar mau menuruti keinginan orang asing itu. Transaksi pun kemudian terjadi dan orang asing tadi bisa berhubungan seks dengan si anak.

Selain modus baru perdagangan seksual anak, Yohana juga mendapat laporan adanya dugaan tindak pidana perdagangan orang melalui kapal-kapal di Batam, Kepulauan Riau. Kapal-kapal itu dilaporkan tiap sore berangkat keluar Batam mengangkut sejumlah perempuan. "Dan itu katanya ada keterlibatan aparat di dalam karena ini adalah bisnis besar," kata Yohana.

Atas temuan-temuan itu, Yohana meminta masyarakat agar secara aktif melaporkan temuan atau dugaan kasus-kasus serupa itu ke Kementerian PP-PA. Di samping itu, dia juga mengimbau penguatan lintas sektor di jajaran kementerian dan lembaga di bawah Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. "Saya akan pakai tim saya untuk pelajari pejabat-pejabat itu supaya mereka melaksanakan tugas. (Kami) harus menyelamatkan perempuan-perempuan, apalagi anak-anak," ucap dia.

Yohana menyebutkan, setidaknya ada lima provinsi dengan potensi kasus human trafficking terbesar, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kementerian PP-PA juga tengah menyiapkan satu kabupaten di Jawa Barat menjadi pilot project pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang.

Nantinya, sejumlah mahasiswa terpilih akan disertakan dalam program di desa-desa di kabupaten tersebut. Alasannya, praktik human trafficking marak di desa yang kebanyakan warganya kurang terdidik. "Dosen memberikan tugas ke mahasiswa ke lapangan melihat isu-isu sosial yang lagi meningkat."

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut memerangi segala bentuk kekerasan terhadap anak. Seruan itu dinyatakan Puan dalam acara Walk for Children, di Jakarta, Ahad (26/4). "Diperlukan komitmen bersama dari semua pihak untuk menanggulangi kekerasan terhadap anak," kata Puan.

Puan menjelaskan, untuk memerangi kekerasan terhadap anak dibutuhkan peran semua pihak mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, legislatif, media massa, organisasi sosial dan seluruh lapisan masyarakat. Dengan peran serta semua elemen itu, anak-anak Indonesia diharapkan bisa bertumbuh kembang dengan baik dan menjadi generasi Indonesia yang percaya diri, kreatif, dan berkepribadian. "Dengan sinergi yang baik, kita harapkan segala bentuk kekerasan terhadap anak dapat dihapuskan."  c14/antara ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement