Sabtu 22 Oct 2016 12:00 WIB

Aksi Kekerasan SA Diduga Inisiatif Pribadi

Red:

TANGERANG -- Pengamat terorisme dari the Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, menyebut aksi kekerasan yang dilakukan SA di pos polisi Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, pada Kamis (20/10), merupakan inisiatif pribadi atau disebut fenomena lonewolf.

Harits melihat sosok SA sebagai anak yang pintar dan seorang atlet pencak silat. SA tinggal di asrama polisi bersama kakaknya yang juga anggota polisi satuan serse narkoba, Amdi. SA kadang bertandang ke polsek setempat.

Menurut Harist, sangat mungkin sebagian aparat polsek juga mengenal SA dengan baik. Sikapnya keras muncul ketika berinteraksi dengan kajian kelompok Ciamis, dulu figur sentralnya Ustaz Fauzan al-Anshori (sudah meninggal) dan beliau berafiliasi kepada ISIS, ujar Harits, Jumat (21/10).

Lebih lanjut, Harits menjelaskan, di pondok pesantren (ponpes) Ustaz Fauzan inilah SA pernah ikut kajian, dan akhirnya diambil keluarganya keluar dari ponpes.

Sementara, kelompok Ustaz Fauzan bubar sejak Februari 2016. Dan sangat mungkin pemicunya juga problem pribadi, cuma keyakinan yang ia pahami menjadi legitimasi tindakannya, katanya.

Menurut Harits, aksi menempel stiker bertuliskan kalimat tauhid sebelum juga pernah dilakukan SA. Kakak kandung SA juga minta tolong kawan sesama polisi untuk memberikan nasihat kepada SA. Jadi aksi SA inisiatif pribadi dan bukan desain dari kelompok afiliasi SA.      Crystal Liestia Purnama, ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement