Rabu 28 Sep 2016 17:00 WIB

Bukit Duri Digusur

Red:
  Alat berat sudah berada di lokasi penggusuran di kawasan Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta, Selasa (27/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Alat berat sudah berada di lokasi penggusuran di kawasan Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta, Selasa (27/9).

JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) memastikan permukiman warga bantaran Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Tebet, Jaksel dibongkar pada Rabu (28/9). Wali Kota Jaksel Tri Kurniadi mengatakan, rencana penggusuran itu sudah disiapkan secara matang. Penggusuran dilakukan sebagai konsekuensi atas terbitnya surat peringatan ketiga (SP3) pada 20 September. "Besok saja lihat (penggusuran mulai) jam 07.00 WIB," kata Tri kepada Republika, Selasa (27/9).

Dia menjelaskan, mayoritas warga Bukit Duri sudah mau mengikuti program relokasi ke Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Tri menyebut, dari ratusan warga bantaran yang tinggal di RW 9, 10, 11, dan 12, hanya tersisa 22 kepala keluarga (KK) yang masih bertahan. Warga yang bertahan itu sebelumnya sempat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Menurut Tri, proses penggusuran dilakukan secara bertahap. "Yang lain kan yang kena cuma semeter-semeter kita enggak bongkar dulu. Itu kan yang dipinggir-pinggir saja," ujarnya.

Tri menegaskan, karena proses pembongkaran bangunan sudah dijadwalkan, konsekuensinya pendaftaran untuk mendapat unit di Rusunawa Rawa Bebek dihentikan. Dia menjamin, sudah tidak ada lagi warga yang mau direlokasi. Selain karena kesempatan itu sudah ditutup, dia juga menyebut, jumlah unit di Rusunawa Rawa Bebek tidak mampu menampung semua warga Bukit Duri..

"Sudah enggak ada, kalau masih yang mau pindah sudah kita dorong lagi kalau ada. Tapi kan enggak masuk semua," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, kawasan Bukit Duri digusur pada Rabu, lantaran Pemkot Jaksel sudah mengeluarkan SP1, 2, dan 3. Menurut Ahok, warga yang terkena penggusuran bakal direlokasi untuk menempati Rusunawa Rawa Bebek. Dia mengklaim, seluruh unit rusun sudah siap dihuni warga Bukit Duri. "Besok (Rabu) digusur. Rumah susun sudah siap di Rawa Bebek," ujarnya di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9).

Meski begitu, Ahok tidak tahu secara teknis berapa jumlah rumah warga yang dibongkar. Dia menyatakan, seluruh warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung harus dipindah agar proses normalisasi dan pembuatan jalan inspeksi dapat berlanjut. "Saya enggak tahu. Kamu tanya sama wali kota," ujar Ahok.

Camat Tebet, Mahludin, mengatakan, rencana penertiban Bukit Duri sudah diputuskan dalam rapat teknis. Dia mengatakan, Wali Kota Jaksel Tri Kurniadi akan memimpin proses relokasi warga ke Rusunawa Rawa Bebek. Menurut dia, warga yang belum mengambil unit rusun sekitar 70 KK. Sementara, total keluarga yang sudah pindah mencakup 313 KK dengan rincian 246 punya peta bidang dan 67 tidak punya peta bidang. "Sisa yang belum ambil rusun adalah 70 (KK). Detailnya, 54 punya peta bidang. 16 tidak punya peta bidang," ujar Mahludin.

Menurut Mahludin, sekitar 68 KK dengan rincian 52 KK punya peta bidang dan 14 KK tidak punya berpendirian menolak dipindahkan dari Bukit Duri. Saat ini, kata dia, sebagian besar rumah di bantaran sungai sudah dibongkar. Kalaupun masih ada yang berdiri, ia memastikan hanya tinggal dibersihkan karena sudah ditinggal penghuninya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, William Yani, menilai, penggusuran di Bukit Duri mengacu prinsip bisa dilakukan, asalkan warga mendapat unit rusun. Kalau memang ada warga yang belum mendapat kunci untuk tinggal di Rusunawa Bukit Duri, ia mengimbau masalah itu diperhatikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Pemkot Jaksel.

"Ya kalau belum (dapat rusun) ya jangan (digusur), itu intinya. Itu kan untuk mencegah banjir, untuk perluasan Sungai Ciliwung. Jadi prinsipnya itu saja," ujar politikus PDIP itu.

Meski begitu, William beranggapan, pemindahan warga Bukit Duri ke Rusunawa Rawa Bebek kurang tepat. Sebab, lokasi Rusunawa Rawa Bebek, terlalu jauh dari Bukit Duri. Di sisi lain, ia mendukung program normalisasi Sungai Ciliwung supaya banjir di Jakarta dapat ditanggulangi atau setidaknya dikurangi. "Kalau memang surat tanahnya si warga tidak ada kemudian yang kedua sudah dapat rumah susun ya silakan saja."

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, dia sudah menyiapkan personel untuk diterjunkan di Bukit Duri guna mengantisipasi bentrokan antara warga dengan Satpol PP. Karena itu, Kapolres Jaksel Kombes Tubagus Ade Hidaya ditugaskan untuk mengamankan dinamika di lapangan, agar proses relokasi berjalan lancar. Namun, dia belum bisa memastikan berapa jumlah personel kepolisian yang diterjunkan.

"Nanti, berapa kekuatan Polda hendak melakukan back up nanti di-update, kekuatan baru bisa keluar. Semua kegiatan-kegiatan pengamanan dikendalikan Polda, apalagi penggusuran-penggusuran kayak gitu," kata Awi.    rep: Noer Qomariah Kusumawardhani, Muhyiddin, ed: Erik Purnama Putra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement