Kamis 28 Jul 2016 14:00 WIB

Warga Minta Pengawasan Diperketat

Red:

Masyarakat Jakarta menganggap pengawasan uji coba sistem ganjil-genap pada hari pertama masih kurang menyeluruh. Mereka menyarankan agar petugas di lapangan jumlahnya lebih banyak dan memperketat pengawasan saat lampu merah menyala.

Seorang warga Jakarta, Rahmat Brian (34 tahun), mengaku cukup sering berangkat ke kantor di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, dengan mengendarai mobil pribadinya. Meski begitu, ia mendukung kebijakan itu lantaran sudah menganggap macet sebagai masalah serius.

"Saya setuju sama kebijakan ganjil-genap. Tapi, yang harus lebih diperhatikan adalah pengawasan sekaligus sanksi yang diberikan kepada pelanggar kebijakan itu," kata Brian, Rabu (27/7).

Dengan pengawasan dan pemberian sanksi yang tegas, menurut Brian, sistem ganjil-genap dapat lebih efektif dalam mengurangi kemacetan di sejumlah ruas jalan protokol Ibu Kota. "Yang penting, jangan sampai ada celah yang akhirnya mengakibatkan kebijakan itu jadi gampang dicurangi. Makanya, pengawasannya harus diperketat dan sanksinya lebih berat," ujar Rahmat.

Brian mengaku berencana untuk beralih menggunakan transportasi umum kalau nantinya sistem ganjil-genap diberlakukan. Dia takut terkena tilang bila memaksakan menggunakan kendaraan pribadi. Meski begitu, ia berharap, pelayanan kendaraan umum harus semakin ditingkatkan agar penumpang nyaman dan tidak salah saat meninggalkan kendaraan pribadi di rumah.

"Saya berharap jalur busway Transjakarta benar-benar steril dari kendaraan pribadi. Jadi, jangan sampai nanti orang-orang sudah naik kendaraan umum, tetapi masih macet," tutur Rahmat.

Pendapat senada juga dilontarkan Edwinda Ari (28). Pegawai swasta yang kerap membawa mobil ke tempat kerjanya ini mengatakan, pengawasan sistem ganjil-genap yang dilakukan secara manual dikhawatirkan dapat dicurangi oleh oknum tertentu. Dia menilai, sangat sulit bagi kepolisian untuk terus memantau pelat nomor mobil yang masuk kawasan ganjil-genap.

"Kalau dilakukan secara manual, mungkin ada saja nanti orang-orang yang nekat membuat pelat nomor palsu. Jadi, harus diperketat lagi pengawasannya," kata Edwinda.

Dia juga menilai, kebijakan sistem ganjil-genap dapat menimbulkan kemacetan di jalur-jalur alternatif. Masalah itu harus selalu diantisipasi dan dilakukan pengaturan rekayasa lalu lintas sehingga pengendara yang memanfaatkan jalur alternatif tidak dirugikan aturan tersebut.

"Menurut saya, ada kemungkinan malah justru kebijakan ganjil-genap ini bisa menimbulkan kemacetan di jalur-jalur alternatif. Jadi, harus dipikirkan juga bagaimana mengatasinya," kata Edwinda menambahkan.    antara, ed: Erik Purnama Putra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement