Selasa 28 Jun 2016 15:00 WIB

Apresiasi untuk Tahfidz Anak-Anak

Red:

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Abdulrahman Fakhroo menggelar lomba tahfidz atau penghafal Alquran untuk anak-anak. Lomba yang diadakan di Mushalla Abdulrahman Fakhroo, Tanah Sereal, Kota Bogor, akhir pekan kemarin, ini sengaja dibuat untuk mengapresiasi anak-anak yang pintar menghafal Alquran.

Ketua juri lomba, Marzul Fuadi, mengatakan, untuk menjadi pengafal Alquran sejak dini, bukan suatu hal yang sulit. "Anak-anak itu belum mengetahui mau menjadi apa, maunya bermain. Nah, orang tua perlu mengarahkan, bukan memaksakan," kata Marzul kepada Republika, kemarin.

Terbukti dalam lomba yang diadakan pada 18-19 Juni dan 25 Juni 2016, jumlah peserta mencapai 200 anak. Menurut Marzul, banyaknya yang ikut mendaftar memperlihatkan bagaimana untuk menjadi tahfidz Alquran semenjak anak-anak bukan perkara yang mustahil.

Dia menilai, menjadi penghafal Alquran akhir-akhir ini semakin diminati. Perlombaan menghafal Alquran juga sudah sering dilakukan di media massa televisi dan berbagai kompetisi yang semakin menjamur. Hal itu menjadi motivasi anak untuk lebih giat berlatih. "Untuk menjadi penghafal Alquran, perlu juga motivasi dari orang tuanya. Maka butuh yang namanya mengarahkan," ujar Marzul.

Dia menuturkan, banyak penghafal Alquran yang saat ini berusia di bawah 10 tahun. Bahkan, mereka bukan hanya hafal satu atau dua juz, melainkan juga ada yang sampai hafal 30 juz dan menggapai prestasi.

Selain itu, sambung Marzul, beragam metode bisa dilakukan anak-anak agar bisa menghafal Alquran. Salah satunya, metode menghafal Alquran dimulai dari juz terakhir. "Metode ini kami terapkan dalam lomba dan menjadi kategori lomba juga," ujar Marzul.

Salah satu peserta lomba, Rafi Ahmad. mengaku menggunakan metode menghafal Alquran dari juz 30 saat pertama kali belajar. "Aku sekarang sudah juz 28 mau ke juz 27, memang diajarinnya di sekolah dari juz 30 menghafalnya," katanya.

Bukan berarti Rafi tak mengalami kendala. Dia menyatakan sudah lupa surah al-Jin di juz 29. Semakin banyak surah yang dihafalkan, Rafi cukup kesulitan dengan banyaknya huruf yang sama pada setiap surah. Meski begitu, siswa kelas IV Sekolah Dasar Islam Tahfidz Alquran (SDITA) eL Mamur, Kota Bogor, ini terus mencoba menghafalkan setiap ayat agar bacaannya sempurna.

Rafi termasuk anak-anak yang awalnya tidak memiliki cita-cita sebagai penghafal Alquran. Hanya saja, orang tua Rafi menyekolahkannya di SDITA agar ia terbiasa dengan bacaan Alquran. Akhirnya, ia kini malah termotivasi untuk menjadi penghafal Alquran.

"Temanku ada yang sudah ikut lomba penghafal Alquran di televisi. Aku juga mau, tapi dari sekolah selalu dipilih yang paling bagus untuk ikut lomba," ujar Rafi. Dia pun tetap semangat berlatih dan mengikuti lomba di Mushala Abdulrahman Fakhroo sebagai tempat latihan.

Menurut Direktur Rumah Quran Daarul Huffadz Marzuk, lomba tahfidz terbagi menjadi kategori juz 30 dan juz 29-30. Anak-anak memulai menghafalkan dari juz yang paling terakhir lalu mundur ke juz sebelumnya. "Ini juga sebagai latihan atau pemanasan bagi anak-anak yang bermulai untuk memulai dari juz paling terakhir. Ini salah satu metode penghafal Alquran juga," kata Marzul.

Ketua panitia acara, Suhono, mengungkapkan, acara tersebut menjadi kali pertama dilakukan sebagai kegiatan pengisi bulan Ramadhan. Dia menjelaskan, karena setiap pekannya anak-anak rutin belajar menghafal Alquran di Rumah Tahfidz Abdulrahman Fakhroo, banyak dari mereka yang menjadi tahfidz. "Ini pertama kalinya kami membuat lomba menghafal Alquran di lingkungan mushala. Ini juga untuk apresiasi mereka dan sekaligus motivasi," jelas Suhono.

Lomba yang juga disponsori oleh Republika Media Mandiri dan Syekh Abdulrahman Fakhroo ini menghasilkan pemenang setiap kategori dan masing-masing kelompok ada perwakilan.

Pemenang kategori satu penghafal juz 30 kelas I sampai III SD Raffi Khairul Azzam, Ahmad Faizul Hakim, dan Hafidzah Nuraini. Kategori dua dengan juz yang sama untuk kelas IV hingga VI SD, yaitu Ahmad Fadly Robby, Fariha Nurrotun, dan Siti Mutoa Hanifah. Kategori tiga dengan juz yang sama untuk kelas I hingga III SMP dimenangkan M Dhiya Diarlay, Sugeng Sulistyo, dan Rizan Tsabita.

 

Sementara itu, untuk pemenang kategori empat dengan hafalan juz 29 dan 30 untuk kelas I hingga II SD, yaitu Ahmad Haidar, Dini Nurul Azizah, dan Annisa Fatih Azzahra. Selanjutnya, untuk kategori hafalan yang sama untuk kelas IV hingga VI SD dimenangkan Dliya Fathiyyah Fathin, Ammar Althaf, dan M Fillah Alfatih. Untuk kategori terakhir pada hafalan juz yang sama untuk kelas I hingga III SMP dimenangkan Abdul Rasyid Arroyam, Annisa Nabilah Tsani, dan Rayhan Naufal Zahiran.

Setiap pemenang mendapatkan hadiah uang santunan, piagam, dan trofi serta bingkisan dari Republika berupa buku-buku bacaan. Suhono beharap, setiap peserta perlombaan tahfidz nantinya tak hanya menjadi penghafal Alquran, tapi juga bisa mengamalkan ajaran Alquran.     Oleh Rahayu Subekti, ed: Erik Purnama Putra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement