Selasa 28 Jun 2016 15:00 WIB

Kawasan Tugu Kujang Perlu Ditata Ulang

Red:

BOGOR -– Kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor, menjadi salah satu yang terdampak setelah diberlakukan sistem satu arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor. Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor Abuzar Usman menyatakan, memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki di kawasan Tugu Kujang setelah penerapan SSA.

 

''Pertama, memang ruas dari Tugu Kujang ke arah Pasar Bogor kalau bisa jembatannya diperluas,'' kata Abuzar kepada Republika, Senin (27/6).

 

Abuzar menilai, jembatan yang menghubungkan kawasan Tugu Kujang ke Arah Pasar Bogor merupakan titik penyempitan jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan kawasan Tugu Kujang merupakan pertemuan dari tiga arah berbeda. Jalur dari Balai Kota ke Tugu Kujang, dari jalan Pajajaran ke Kujang, dan dari Ciawi dari arah tol juga masuk ke Tugu Kujang. ''Makanya, harus ada penataan karena nanti akan ada kesan welcome to Bogor kota macet,'' ujarnya.

 

Menurut Abuzar, kawasan Tugu Kujang merupakan area penting yang pasti dilewati para pendatang ke Kota Bogor. Untuk itu, lanjut dia, tidak bagus kalau kesan macet terlihat di kawasan Tugu Kujang. ''Dari perubahan arus rekayasa lalu lintas, pasti ada di sana. Belum lagi ada beberapa titik pasif di kawasan Tugu Kujang yang tidak terpakai setelah SSA,'' katanya.

 

Beberapa kawasan ring dua kebun Raya Bogor juga terdampak kemacetan setelah diberlakukannya SSA, seperti Jalan Pengadilan, Jalan Dewi Sartika, dan Pancasan. Abuzar menilai, masih perlu banyak renovasi infrastruktur setelah perubahan dari SSA.

Wakil Wali Kota Usmar Hariman mengakui, Kawasan Tugu Kujang, termasuk infrastruktur di sekitarnya, memang menjadi salah satu yang terdampak SSA. ''Jadi, akibat dari kebijakan SSA ini, banyak persimpangan jalan atau titik tertentu menjadi lokasi yang tidak efektif, seperti di Kawasan Tugu Kujang,'' kata dia, Senin.

Usmar memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memperbaiki infrastruktur di Kawasan Tugu Kujang. ''Badan jalan yang kini sudah tidak berfungsi akan kami manfaatkan untuk perluasan Plaza Kujang,'' kata dia.

Usmar mengungkapkan, jika perluasan tersebut berkembang baik dan strategis, rencana lain terkait Tugu Kujang juga akan dilakukan. Salah satunya adanya kemungkinan untuk meninggikan Tugu Kujang.

Menurut Usmar, simbol Kota Bogor tersebut memiliki tinggi sekitar 20 meter. Jika perluasan bisa ditambah, lanjut dia, tinggi tugu itu bisa dua hingga tiga kali lipat yang sekarang. ''Artinya, cita-cita masyarakat memiliki ikon yang fenomenal seimbang dengan kekuatan bangunan sekitarnya,'' ujar dia.

Tugu Kujang memang terlihat menjadi lebih kecil jika dibandingkan bangunan-bangunan di sekitarnya, seperti kehadiran Lawang Salapan yang membuat titik pandang masyarakat terhadap Tugu Kujang lebih kecil. Begitu pun Hotel Amaroossa. "Hotel Amaroossa dan Lawang Salapan yang arsitekturnya bergaya Eropa itu akan membuat Tugu Kujang menjadi kecil. Maka, harus ada upaya untuk merekonstruksi ulang Tugu Kujang itu sendiri,'' ungkap Usmar.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Endang Suherman, dengan menata kembali Kawasan Tugu Kujang, ada pemanfaatan badan jalan yang tidak terpakai setelah diberlakukannya SSA. DLLAJ Kota Bogor juga akan mengkaji terlebih dahulu. ''Rencana rekayasa infrastruktur lalu lintas terkait perluasan juga akan dikaji terlebih dahulu dan akan dibuatkan peta dasarnya,'' katanya menjelaskan.    rep: Rahayu Subekti, ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement