Jumat 29 Apr 2016 17:00 WIB

Jasa Pompa Diburu Korban Banjir Bekasi

Red:

BEKASI -- Sejumlah jasa perbaikan pompa air di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, memperoleh lonjakan konsumen pascaluapan banjir, Kamis (21/4), yang menggenangi 5.000 rumah warga di wilayah tersebut. Hampir seluruh konsumen merupakan para korban banjir yang tersebar di sepanjang bantaran Kali Bekasi.

"Kalau hari biasa, paling banyak tujuh pompa yang saya tangani, malah kadang tidak ada sama sekali. Tapi sejak banjir kemarin, saya bisa dapat rata-rata sampai dua kali lipat dari hari biasa," kata pemilik jasa pompa Mandala, Agus (30 tahun), Kamis (28/4).

Menurut Agus, kerusakan rata-rata pada mesin yang terendam banjir dan mengalami korsleting di bagian dinamo. Kerusakan tersebut terbilang fatal karena diperlukan penggantian suku cadang dengan harga yang cukup tinggi.

Untuk penggantian suku cadang dinamo diperlukan biaya Rp 290 ribu per unit. Biaya tersebut, lanjut Agus, di luar ongkos jasa perbaikan Rp 150 ribu untuk pemanggilan ke rumah dan Rp 100 ribu untuk perbaikan di toko.

Lonjakan konsumen itu membuat Agus terpaksa merekrut tenaga bantuan untuk menangani semua konsumen. "Biasanya saya kasih ke yang lain kalau saya sudah tidak sanggup tangani lagi," katanya.

Agus menambahkan, tidak sedikit pula konsumen yang terpaksa mengganti pompanya dengan yang baru atau bekas bila kerusakan sudah sangat parah. "Untuk merek yang lumayan saat ini adalah Wasser, Simitzu, dan Sanyo," katanya.

Agus mengaku mendapatkan konsumen dari sejumlah kawasan banjir, seperti Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML), Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), dan Kemang Ivy.

Hingga, Kamis (28/4), kondisi perekonomian Perumahan PGP belum kembali normal seusai banjir. "Jalan Utama Perumahan PGP yang saat ini dihuni puluhan tempat usaha belum buka," kata Staf Ahli Wali Kota Bekasi Bidang Pembangunan M Ridwan.

Menurut Ridwan, mayoritas tempat usaha di lokasi itu sempat terendam banjir hingga empat meter dan merusak sejumlah perabot usaha maupun barang dagangan yang terlambat dievakuasi. Saat ini, para pemilik usaha tersebut masih fokus memulihkan kios usaha mereka dari tumpukan sampah maupun lumpur yang ditinggalkan luapan Kali Bekasi.

Sejumlah usaha di jalan utama PGP tersebut di antaranya minimarket, kios pulsa dan ponsel, warung makan, showroom motor, barber shop, toko buah, toko roti, bengkel, dan lainnya. Seluruh tempat usaha itu belum sepenuhnya pulih karena lokasi usaha masih kotor dan berantakan dengan barang-barang yang tergeletak tak beraturan.

Meski sambungan listrik telah dialiri ke rumah maupun ruko dan tempat usaha lainnya, lumpur di lokasi itu sulit dibersihkan karena telah mengering.

Sales promotion girl (SPG) showroom Honda PGP, Jasmine, mengaku masih diliburkan oleh atasannya sejak terjadi banjir. "Saya masih dirumahkan karena ruko masih dibersihkan," katanya.

Menurut Jasmine, lokasi tersebut merupakan tempat usaha strategis yang banyak mendatangkan konsumen. "Sebulan bisa tujuh motor yang saya lepas. Tapi sejak banjir, belum satu pun motor yang terjual, padahal sudah mau akhir bulan," jelasnya.   antara, ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement