Jumat 05 Feb 2016 17:00 WIB

Agar Jalanan di Kota Depok Lebih Aman dan Nyaman

Red:

Penerangan jalan umum (PJU) menjadi satu dari banyak alasan kian tak nyamannya jalanan di Kota Depok. Minimnya JPU juga memicu aksi kriminalitas di titik-titik tertentu.

Waryo (35 tahun), tukang bakso, mengaku pernah menjadi saksi ulah penjahat jalanan di jalan layang (flyover) kampus UI Depok. Ia mengungkapkan kekhawatirannya lantaran di sekitar tempat usahanya gelap tanpa PJU. "Saat melintasi tempat gelap itulah korban bisa disergap lalu dirampas motornya. Padahal, saat kondisi terang, sangat minim kejahatan," ujarnya, Kamis (4/2).

Warga Gas Alam Depok, Iwan (38), bahkan mengaku hampir menjadi korban pembegalan motor, belum lama ini. Menurut dia, saat kejadian, ia berada di Jalan Juanda yang gelap karena banyak PJU yang rusak. "Sepanjang Jalan Juanda memang hanya ada beberapa PJU, makanya saya sempat dipepet di sana, untung saya bisa kabur cepat," ujarnya.

Iwan mengatakan, minimnya PJU yang menyala terang juga terjadi di Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Raya Cinere, Jalan Raya Sawangan, dan Jalan Raya Bogor. "Memang di jalan-jalan utama tersebut terdapat PJU, namun banyak yang mati," katanya.

Petugas kebersihan di Bojongsari, Edy, mengaku masih menemukan sejumlah titik pembuangan sampah liar di wilayah Bojongsari, salah satunya di Jalan Mandor Tajir Dua yang menghubungi Jalan Mawar. Di sana ditemukan tiga titik pembuangan sampah liar. "Kurangnya lampu penerangan di jalan tersebut menjadi salah satu faktor pendukung sebagian kecil warga yang melakukan aksi nakalnya dengan membuang sampah di jalan," ujarnya.

Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sebenarnya tak tinggal diam. Dishub pun sudah berencana memasang PJU sebanyak 240 unit untuk 20 ruas jalan lingkungan yang ada di Kota Depok pada 2016 ini.

"Nantinya masing-masing per ruas jalan dipasang 10 unit PJU, lengkap dengan jaringan panel dan kWh meter," ujar Kepala UPT PJU Dishub Pemkot Depok, Bogy Sanjaya, Kamis.

Menurut Bogy, pemasangan akan dilakukan secara bertahap mulai awal tahun ini. Peningkatan penerangan diprioritaskan di persimpangan jalan untuk menimalisasi kecelakaan yang kerap terjadi.

Selain menambah jumlah PJU, kegiatan pemeliharaan terhadap PJU yang sudah ada juga terus dilakukan secara berkala berdasarkan lifetime PJU tersebut. Pemeliharaan rutin berdasarkan hasil pemantauan serta pengaduan masyarakat pun tetap dilakukan. "Untuk pemeliharaan, kami berharap masyarakat dapat berperan serta dengan segera melaporkan ke kami jika menemukan ada PJU yang tidak berfungsi," kata Bogy.

Bogy menambahkan, untuk penanganan cepat perbaikan PJU, masyarakat dapat menghubungi layanan pengaduan PJU di nomor 021-8387900083. Hal ini agar PJU berfungsi kembali. Selain itu, masyarakat diharapkan turut serta menjaga keamanan PJU.

Dari permasalahan yang ditemui di lapangan, kata Bogy, kerusakan PJU tidak hanya karena faktor teknis, tetapi juga faktor nonteknis. "Ada faktor nonteknis, yaitu PJU rusak karena komponen dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya menjelaskan.

Bogy mengutarakan, mayoritas rata-rata komponen yang hilang dicuri adalah jaringan kabel dan panel. Dalam setahun, kerusakan sekitar 3.000 lampu, tetapi lebih dari separuhnya bisa diatasi Dishub Pemkot Depok. "Apabila satu komponen diambil, sudah pasti tidak akan berfungsi PJU-nya," katanya mengucapkan.

Secara garis besar, kebutuhan PJU di Kota Depok menurut data Dishub tahun 2015 adalah sebanyak 12.500 unit dan sudah tercakup sebanyak 6.800 unit. Saat ini, Depok masih kekurangan sekitar 5.600 unit yang tersebar di jalan umum dan jalan lingkungan. Oleh Rusdy Nurdiansyah   ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement