Rabu 27 Jan 2016 16:00 WIB

Pemkot Bogor Diminta Lebih Serius Tangani DBD

Red:

BOGOR -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor makin meningkat semenjak awal 2016. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor diminta untuk lebih serius lagi dalam mengupayakan pencegahan dan penanganan DBD.

"Dinkes seharusnya lebih intens lagi untuk menangani DBD yang makin meningkat di Bogor," ujar anggota Komisi D DPRD Kota Bogor, Ahmad Ramdhoni, kepada Republika, Selasa (26/1).

Ahmad bersama Komisi D DPRD juga sudah bertemu dengan pihak Dinkes dan semua jajarannya untuk membicarakan soal DBD. Ia menyatakan, upaya lebih maksimal perlu digalakkan untuk mencegah dan menangani DBD.

Apalagi, kata Ahmad, ia mengetahui ada wilayah yang sebelumnya tidak terkena DBD, namun tahun ini mengalami hal tersebut. "Di daerah rumah saya di Bogor Utara jarang terkena, namun awal tahun ini sudah ada 10 orang lebih yang menderita DBD," kata dia mengatakan.

DPRD juga meminta Dinkes untuk segera mengoptimalkan pengasapan (fogging) di semua titik daerah Bogor, terutama daerah yang warganya banyak terkena penyakit tersebut.

Selain itu, lanjut Ahmad, tak hanya pihak Dinkes, masyarakat pun diminta untuk lebih memperhatikan lingkungannya. Terutama, melalui upaya 3M, yakni menutup, menguras, dan menimbun. "Kadang-kadang masih banyak yang lupa," katanya menjelaskan.

Menurut Ahmad, penyakit DBD tak hanya dipengaruhi curah hujan yang makin meninggi, namun juga pola hidup. Melihat peningkatan penderita DBD, Ahmad menilai, kinerja Dinkes masih kurang. Meskipun begitu, ia melihat Dinkes kini sudah maksimal dalam melakukan program kesehatan untuk meminimalisasi pertambahan jumlah pasien DBD.

Sejak Januari 2016, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mengalami peningkatan jumlah pasien DBD. Direktur Utama (Dirut) RSUD Bogor Dewi Basamala mengungkapkan, terhitung Selasa (26/1), terjadi penambahan pasien DBD rawat inap. "Iya hari ini meningkat, ada penambahan pasien DBD yang dirawat dari anak-anak, remaja, dan dewasa," kata Dewi kepada Republika, Selasa.

Dewi menjelaskan, penambahan tersebut sebanyak enam orang. Pasien tersebut, yakni Ega (18 tahun) dari Bojong Gede, Maryanah (20) dari Neglasari, Farel (8) dari Kemang, Hadi (30) dari Cemplang Baru, Teguh (19) dari Curug Mekar, dan Adang (54) dari Gunungbatu. "Jadi yang dirawat di RSUD sekarang sebanyak 49 orang. Sampai sekarang alhamdulillah belum ada yang meninggal dunia lagi," katanya mengucapkan.

Hingga Senin (25/1), pasien DBD di Bogor yang meninggal dunia sebanyak dua orang. Dewi mengungkapkan, pasien bernama Eti dari Kelurahan Cibogor, meninggal pada Ahad (24/1). Sementara itu, dalam siaran persnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menambahkan, ada satu anak meninggal dunia karena DBD pada awal Januari 2016.

Tak hanya RSUD Bogor yang mengalami peningkatan pasien DBD, Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor juga mengalami peningkatan. "Semenjak awal tahun ini hingga hari ini (26/1), pasien DBD sudah sebanyak 95 orang," kata Kepala Humas RS PMI Bogor Yudha Waspada kepada Republika, Selasa.

Yudha menjelaskan, terhitung dari awal tahun hingga 23 Januari 2016, pasien DBD di RS PMI sudah mencapai 75 orang. Namun hingga Selasa sudah bertambah 20 orang yang berasal dari Kota maupun Kabupaten Bogor.

Meskipun mengalami peningkatan, belum ada pasien yang meninggal dunia. "Pasien DBD semua masih dirawat belum ada yang plus," kata Yudha menjelaskan.

Angka pasien DBD di RS PMI Bogor pada Januari tahun ini dibandingkan tahun lalu juga mengalami peningkatan. Yudha memaparkan, Januari tahun lalu, penderita DBD hanya 63 orang. Sementara, jika dilihat dari data tiga bulan terakhir, setiap tahunnya mengalami penurunan. "Akhir tahun 2015, Oktober ada 24 orang, November ada 24 orang, dan Desember ada 31 orang," katanya.

Sedangkan pada 2014, penderita DBD selama tiga bulan terakhir lebih banyak. Pada Oktober 2014, sebanyak 55 orang, November 2014 ada 57 orang, dan Desember 2014 mencapai 67 orang penderita DBD.  c32, ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement