Jumat 27 Nov 2015 14:00 WIB

Bisnis Prostitusi ABG di Apartemen Depok Dibongkar

Red:

DEPOK -- Polresta Depok menggerebek praktik prostitusi anak-anak di bawah umur atau anak baru gede (ABG) yang menjalankan aksinya di sejumlah apartemen di Kota Depok. Polisi berhasil membongkar bisnis prostitusi ABG ini setelah menangkap seorang wanita N (45 tahun) di salah satu apartemen di Jalan Margonda, Rabu (25/11) malam.

"Selain N yang bertindak selaku muncikari, kami juga mengamankan empat ABG, yakni M (15), W (16), F (15), dan R (16)," ujar Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono di Mapolresta Depok, Kamis (26/11).

Menurut Dwiyono, polisi mendapat laporan adanya bisnis prostitusi ABG yang dipasok ke apartemen-apartemen di Kota Depok. Selanjutnya, Dwiyono dan jajarannya mengembangkan dan melakukan penyelidikan. "Setelah mendapat bukti-bukti kuat, lalu kami melakukan penggerebekan," katanya.

Dwiyono menjelaskan, para ABG ini dipasarkan N dengan tarif Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu sekali kencan. Polisi, kata dia, akan terus mendalami kasus ini karena tidak menutup kemungkinan masih ada praktik prostitusi ABG lainnya. "Karena beberapa waktu lalu kami juga berhasil menangkap seorang wanita muncikari yang juga menjalankan praktik prostitusi ABG," ucapnya.

Polresta Depok juga sedang mendalami kemungkinan praktik prostitusi ABG ini terkait sindikat atau tidak. "Kami juga sedang mengusut kemungkinan adanya ABG-ABG lain yang terjerumus dalam praktik prostitusi ini," kata Dwiyono.

Apa pun alasan para ABG ini terjerumus ke dunia prostitusi, kata Dwiyono, hal itu jelas tak dibenarkan. Para ABG tersebut saat ini masih dimintai keterangan dan data, setelah itu akan dikembalikan kepada keluarganya. "Sedangkan, N harus menanggung perbuatannya, terancam dengan UU Perlindungan Anak, terkait tindak pidana eksploitasi secara ekonomi dan atau seksual terhadap anak dengan ancaman 10 tahun penjara," katanya menegaskan.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho mengatakan, kasus ini adalah hasil pengembangan pihaknya. "Ini yang sedang kami dalami. Karena ini menyangkut anak di bawah umur, tentu akan terus kami kembangkan," kata Teguh.

Keempat ABG itu mengaku putus sekolah dan akhirnya menjadi anak buah N. Uang yang didapatnya, digunakan untuk kebutuhan pribadi keempatnya. "Motifnya masih akan terus kami dalami," kata Teguh menjelaskan.

n ed: endro yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement