Jumat 27 Nov 2015 14:00 WIB

Donat Labu Kuning dan Kulit Pisang Ala Mahasiswa IPB

Red:

Siapa tak kenal penganan satu ini? Penganan berupa roti goreng berbahan baku tepung terigu yang berbentuk bolong ini sangat populer di dunia. Bahkan, banyak gerai-gerai penjual makanan sukses merajai bisnis kuliner dengan bermodalkan si kue bolong yang satu ini. Ya, namanya donat.

Seperti tak mau ketinggalan, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Institut Pertanian Bogor (IPB) pun menggagas resep baru untuk donat. Donat yang diberi nama "Drakula" itu bukan terbuat dari terigu seperti pada umumnya, melainkan dari labu kuning dan ekstrak kulit pisang.

Tim mahasiswa yang terdiri atas Akhdan Rafif dan Oki Setiawan (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), Rahmat Junedi (Fakultas Ekologi Manusia), Eva Siti Nurajizah (Fakultas Peternakan), dan Aulia Putri Novita Putri (Fakultas Ekonomi dan Manajemen) itu sengaja memilih bahan dasar labu kuning dan kulit pisang karena kandungan gizinya yang tinggi. Donat dikemas menarik, dengan varian rasa vanila, cokelat, dan stroberi.

Akhdan Rafif mengatakan, adonan donat terbuat dari bahan baku labu kuning lokal, sementara ekstrak kulit pisang menjadi bagian topping donat. Ia menyampaikan, slogan Drakula adalah "Makan Donat Drakula sebagai Wujud Diversifikasi Pangan Lokal".

"Produk ini kami gagas sebagai wujud cinta pangan lokal dan diharapkan bisa menyaingi donat impor yang sudah merajai pasar Indonesia," ujar Akhdan, Kamis (26/11).

Tim IPB ini sengaja memilih bahan baku yang berlimpah dan jarang dimanfaatkan, seperti labu kuning dan kulit pisang. Terlebih, labu kuning alias Cucurbita moschata durch memiliki kandungan gizi tinggi, antara lain karbohidrat, protein, mineral penting (seperti fosfor, zat besi, kalsium, vitamin B dan vitamin C), serta kandungan betakaroten dan provitamin A yang amat tinggi.

Akan tetapi, selama ini masyarakat kurang mengembangkan pemanfaatan labu kuning secara maksimal sehingga labu kuning terkesan menjadi produk sampingan yang tak bernilai. Selain itu, pemanfaatan labu kuning belum dilakukan secara komersial dan meluas.

Karena itu, tim Drakula memilih labu kuning untuk mendukung program pemerintah terkait diversifikasi pangan lokal dan upaya ketahanan pangan. Diharapkan, citra labu kuning bisa meningkat dan menjadi sayuran yang populer. "Labu kuning sudah seharusnya diolah menjadi suatu produk inovatif dan bernilai ekonomi tinggi," kata Akhdan.

Sementara, lanjut Akhdan, kulit pisang dipilih dengan alasan sama. Kulit pisang dikenal mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, antioksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, minyak nabati, serat, serotin, dan serotonin.

Beberapa kandungan zat gizi yang terkandung dalam kulit pisang tersebut mengandung banyak manfaat bagi manusia. Di antaranya, kandungan serotonin yang dapat menambah mood karena zat ini memengaruhi rasa bahagia dalam tubuh manusia, minyak nabati dapat meredakan rasa nyeri pada tubuh, antioksidan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh, dan kandungan vitamin serta mineralnya juga sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia.

"Variasi rasa topping seperti ekstrak kulit pisang dilakukan sebagai pemanfaatan limbah kulit pisang agar optimal," tutur Akhdan.

Donat Drakula sudah mendapatkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga kualitas dan kehalalannya terjamin. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, yakni Rp 35 ribu untuk setiap kotak berisi 10 donat. Hmm, mau coba mencicipi?

n c34 ed: endro yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement