Kamis 30 Jul 2015 13:00 WIB

Goyang 'Dangdut Elegante'

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Goyang 'Dangdut Elegante'


Malam itu, duo MegaMauro tak hanya bernyanyi dan bermusik. Pasangan musikus Italia-Indonesia tersebut juga mengajak penonton bergoyang. Keduanya memperkenalkan goyang elegante, gerakan yang mengiringi karya musik ciptaan mereka, "Dangdut Elegante". Dalam bahasa Italia, elegante berarti elegan.

Bagi sebagian orang, goyang dangdut lebih banyak mengangkat erotisme. Namun, di goyang elegante tersebut tak ada unsur itu. MegaMauro hanya menggerakkan kedua lengan berputar ke depan dan ke belakang, masing-masing tangan ke arah berlawanan.

Mega Sihombing menjelaskan, "Dangdut Elegante" muncul karena keprihatinan dia dan suaminya, Mauro Goia, terhadap citra miring sebagian lagu dangdut. Aliran musik yang "sangat Indonesia" itu terkadang dicap sensual dan erotis.

"Saya dan suami suka dangdut, tapi melihat di Indonesia sekarang terjadi dekadensi yang raja dangdut (Rhoma Irama--Red) sendiri menyayangkan hal itu," kata Mega usai konser di Pusat Kebudayaan Italia, Istituto Italiano di Cultura (IIC), Jakarta, Selasa (28/7) petang.

Padahal, menurutnya, musik yang populer di Indonesia itu seharusnya menghibur dan cocok untuk segala umur. Penyanyi bervokal kuat itu menggemari lagu-lagu yang dibawakan Rhoma Irama, Achmad Albar, dan Elvy Sukaesih.

Bermaksud menghilangkan anggapan miring tadi, Mega dan Mauro membawakan dangdut dengan lantunan musik, lirik, dan gerakan elegan. Lagu "Dangdut Elegante" yang digubah pada 2014 itu ditargetkan diluncurkan bulan depan. "Malam ini, di IIC pertama kalinya kami memainkan 'Dangdut Elegante' di depan publik. Just appetizer," ujar Mauro.

Komposer dan pianis yang berasal dari Kota Collegno, Italia, itu mengatakan, tajuk musik yang mereka pilih mencerminkan kolaborasi Indonesia dan Italia. Ada perpaduan bahasa, melodi, dan irama. Mauro banyak bereksperimen saat mencipta iringan musik "Dangdut Elegante". 

Instrumen yang ia gunakan berasal dari Indonesia dan Eropa, di antaranya, piano, suling, gondang, dan bandoneon. Ia menginformasikan, bandoneon adalah alat musik semacam akordeon yang dikenal di Argentina, Brasil, dan Amerika Selatan. Penggunaan instrumen lintas budaya dalam rekaman iringan musik itu menunjukkan sisi universal dangdut.

Dikisahkan Mauro, terdapat pula lagu tradisional di Italia yang iramanya serupa dengan dangdut. Lagu-lagu rakyat tersebut kerap dinyanyikan saat acara bahagia, seperti temu akrab dan pernikahan. "Dangdut adalah musik yang semua orang bisa senang dan terhibur saat mendengarnya. Thanks for the music, we can be happy," paparnya.

Direktur Pusat Kebudayaan Italia Michela Linda Magri mendukung karya musik "Dangdut Elegante" MegaMauro yang terjadwal diluncurkan segera. Menurut Michela, pasangan musikus profesional itu berhasil memadukan dengan apik budaya Indonesia dan Italia.

Bagi Michela, MegaMauro membagikan pengalaman musik yang berbeda kepada para penonton lintas negara. Bahkan, Michela yang belum pernah mendengar lagu dangdut kini menjadi mengenalnya. "Dengan demikian, saya juga belajar hal baru," ucap Michela. n c34 ed: dewi mardiani 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement