Sabtu 04 Jul 2015 17:38 WIB

Penyiksaan Anak Kandung Kembali Terjadi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Ada penilaian bahwa ibu tiri itu kejam. Namun, tak selamanya penilaian itu benar. Contohnya, empat orang anak di Perumahan Citra grand, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu ditelantarkan dan mengalami kekerasan dari orang tua kandungnya. Kini, kasusnya tengah diproses di Polda Metro Jaya.

Kasus kekerasan tersebut kini terjadi lagi di Kompleks Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. GT (12 tahun) mengalami luka di sekujur tubuh yang diduga dilakukan ibu kandungnya. Tak kuat menanggung luka siksaan itu, GT kabur dari rumah dan ber lindung ke tetangganya.

Tetangga itu pun tidak tega melihat kondisi GT dan memberikan perlindungannya. Di samping itu, dia pun melaporkan pada Family Number One (FNO) Community, organisasi perlindungan anak dan keluarga.

Ketua FNO Community, Susi, membenarkan kejadian tersebut. Dia bercerita, kejadiannya berawal saat dia menerima laporan dari tetangga GT. Menerima laporan tersebut, Susi langsung berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk dapat mengevakuasi dan menolong GT.

Dari yang dilihatnya, kata Susi, kondisi GT sangat memprihatinkan. Dia bertemu dengan GT pada Rabu (1/7) dan saat itu kondisi GT sedang demam. Tak hanya itu, tubuh bocah tinggi dan putih tersebut memiliki banyak luka besetan dan luka lainnya. Setidaknya ada beberapa luka besetan di bagian tangan dan wajah. Selain itu, ada luka sundutan rokok dan lebam di pipi kanan.

"Yang terlihat jelas lebam di bagian pipi. Ada bekas luka di bagian pelipis dan menurut pengakuan GT, ia sempat digergaji tangannya oleh ibunya," ujar Susi saat dihubungi Republika, Jumat (3/7).

Selain kerap mendapatkan siksaan secara fisik, GT kerap mendapatkan penganiayaan dari ibunya dengan lemparan mangkuk dan pukulan hingga giginya patah. Sejauh ini, menurut Susi sudah ada upaya hukum yang diambil oleh tim advokasi. FNO dan KPAI sudah melapor ke Polres Jakarta Selatan. Saat ini GT berada dalam perlindungan rumah aman.

Menurut Susi, berdasarkan pengakuan GT, dia masih enggan pulang ke rumah untuk bertemu ibunya.

Kekerasan yang diterima oleh bocah GT tersebut rupanya segera ditangani oleh kepolisian dari Polres Jakarta Selatan (Jaksel). Laporan tersebut dibuat pada Rabu, saat FNO Community berte - mu langsung dengan korban.

Atas kasus kekerasan ibu kandung terhadap anaknya itu, Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan AKP Nunu Supadmi membenarkan adanya laporan tersebut, beberapa hari yang lalu, tepat saat korban ditemukan oleh tetangganya. "Iya benar sudah ada laporannya. Anak yang ditemukan tetangganya itu kan?" ujar Nunu melalui sambungan telepon.

Kepolisian pun langsung merespons laporan tersebut dan saat ini, lanjutnya, kepolisian tengah mendalami kasusnya. Namun, dia masih enggan menceritakan dan menjelaskan kronologi dan kelanjutan kasus tersebut.

Soalnya, kata dia, kasus tersebut masih dalam tahap pe nyelidikan. Dia menambahkan, KPAI terus mengawal kasus ini dan memberikan perlindungan pada korban.

Dia pun sempat menyatakan bahwa saat ini pun kepolisian masih melakukan pemeriksaan saksi dan pendalaman dari keterangan saksi terkait, termasuk kerabat korban. Namun, dia tidak menyebutkan pemeriksaan juga dilakukan terhadap ibu korban. c15, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement