Jumat 27 Mar 2015 16:33 WIB

Ruang Edukasi di Stasiun Juanda

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penumpang tak lagi bosan menunggu kereta api datang. Mereka juga tak perlu terburu-buru. Sambil santai, penumpang bisa terlebih dahulu mempelajari sejarah perkeretaapian.

Ini bisa dilakukan di Stasiun Kereta Api Juanda, Jakarta Pusat. Masyarakat yang hendak bepergian menggunakan kereta api di sana dapat menikmati sebuah ruang edukasi berisi sejarah kecil perkeretaapian. Ruang tersebut bernama Galeri Juanda Station Arcade, sebuah galeri berisikan foto-foto tentang sejarah kecil perkeretaapian.

Ruang tersebut berada di lantai dasar atau tepatnya di deretan ruang sewa di belakang loket pembelian tiket kereta. Jika para penumpang yang hendak bepergian, akan menjumpainya di sebelah kanan, sedangkan bagi para penumpang yang turun di Stasiun Juanda, akan menumpainya di sebelah kiri.

Di depan, para pengunjung akan disambut oleh lima buah meja berbentuk kubus berwarna putih yang di atasnya terdapat foto stasiun-stasiun kereta api masa kini di Jakarta. Stasiun-stasiun tersebut, yakni Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Jatinegara.

Di atas tiap-tiap meja tersebut juga terdapat bingkai-bingkai menggantung berisikan foto-foto stasiun kereta api. Uniknya, foto-foto tersebut merupakan foto stasiun-stasiun yang sama, tapi dengan masa berbeda. Jadi, pengunjung bisa membedakan bagaimana stasiun zaman dulu dan zaman sekarang.

Masuk ke sebelah kiri galeri, terdapat sebuah gambar besar berisikan foto sebuah kereta lama. Kereta tersebut merupakan kereta lokomotif listrik ESS 3230. Di atas foto kereta tersebut terdapat pesan kepada para pengunjung berbentuk tulisan besar yang berbunyi “Save Our Heritage”.

Di depan gambar lokomotif listrik ESS 3230 terdapat tiga buah papan putih dengan tinggi sekitar dua meter yang berisikan foto-foto di dua sisinya. Papan yang pertama berisi foto-foto kereta listrik dari masa ke masa, yaitu dari tahun 1930, 1970, 2011, dan 2014, beserta penjelasan singkatnya.

Ada juga foto sumber tenaga rel listrik pada masa Batavia dan masa sekarang. Foto tersebut, yaitu foto PLTA Ubrug tahun 1925 dan 2011. Ada lagi foto sejarah kereta listrik di Jakarta, yaitu foto Stasiun Tanjung Priok tahun 1930 beserta penjelasannya, foto peta jalur kereta pada 1908 beserta penjelasannya, dan foto lokomotif listrik ESS 3230 beserta penjelasan singkatnya.

Masih di sisi yang sama, para pengunjung bisa melihat foto-foto sejarah pembangunan kereta dilengkapi penjelasannya. Ada juga foto Stasiun Tanggung yang terdapat di Jawa Tengah lengkap dengan penjelasannya dan dari masa yang berbeda pula, yaitu tahun 1867 dan 2011.

Di sisi lain, para pengunjung disuguhkan foto-foto Lawang Sewu dan juga penjelasan singkat tentang sejarah Lawang Sewu. Ada juga foto-foto tentang wisata yang ada di Lawang Sewu. Wisata tersebut berupa acara-acara yang sering digelar di sana, seperti pameran-pameran foto, tarian-tarian daerah, dan kegiatan melukis payung.

Masih di sisi yang sama, terdapat foto Museum Ambarawa dari masa ke masa. Foto-foto tersebut juga dilengkapi dengan penjelasan singkat tentang sejarah Museum Ambarawa. Ada juga foto-foto tentang wisata di Museum Ambarawa berupa kereta uap yang bisa dinaiki pengunjung dan masih aktif hingga saat ini.

Selanjutnya, di papan kedua terdapat foto keadaan beberapa stasiun sebelum dan setelah dipugar. Ada foto Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bogor. Di sisi yang lain juga terdapat foto-foto beberapa keadaan stasiun sebelun dan seaudah pemugaran, seperti Stasiun Cilegon, Stasiun Gundih, dan Stasiun Belawan.

Salah seorang penumpang kereta yang datang ke galeri, Danu (28 tahun), mengatakan baru sekali melihat Galeri Juanda Station Arcade. Menurutnya, pembuatan galeri tersebut sangat bermanfaat untuk edukasi para penumpang tentang perkeretaapian. “Ini bagus buat nambah pengetahuan penumpang, kan,” katanya, Kamis (26/3).

Pengunjung lain, Anissa (18), juga mengaku baru sekali datang ke galeri. Selama ini, Anissa yang sering ke Stasiun Juanda tidak menyadari dan mengira galeri tersebut merupakan kantor. “Baru sadar emang kalo ini galeri foto, kirain mah kantor,” ujarnya.  c25 ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement