Kamis 20 Nov 2014 12:00 WIB

Masa Depan Situ Tujuh Muara

Red:

Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan warga untuk tempat tinggal. Peluang inilah yang dimanfaatkan para pengembang untuk menyediakan tempat tinggal yang nyaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Namun, untuk membangun perumahan tentunya dibutuhkan lahan. Di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, lahan yang tersedia untuk pembangunan perumahan makin terbatas. Terlebih, dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan ruang terbuka hijau yang sampai saat ini masih belum memenuhi ketentuan 30 persen dari luasan areal kota.

Ruang terbuka hijau dan areal penyerapan air yang minim di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, misalnya, bakal semakin berkurang. Padahal, kedua area ini berfungsi sebagai pengendali banjir yang kerap datang ke daerah Tangsel.

Berkurangnya area resapan air di Tangsel ini, salah satu contohnya disebabkan upaya pembangunan perumahaan di atas situ (danau). Itulah yang membuat warga di bantaran Situ Tujuh Muara, RT 05/RW 04, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, tengah resah-resahnya menghadapi musim penghujan ini.

Kecemasan mereka bertambah setelah dalam pekan-pekan ini mulai turun hujan. Banjir adalah kemungkinan bencana yang bakal melanda daerah mereka.

Mereka mendapatkan informasi bahwa ada rencana pembangunan perumahan di kawasan situ itu. Kabar tersebut diperkuat dengan adanya pengurukan di area Situ tujuh Muara. Kekhawatiran warga adalah dengan pengurukan situ maka resapan air di daerah itu bakal terganggu.

"Kalau empang yang di sana jadi diuruk, nantinya ketika air meluap tidak akan tertampung. Udah pasti banjir datang," kata salah seorang warga, Abeng, kepada Republika, Rabu (19/11).

Menurut Abeng, warga sekitar sudah melayangkan protes terhadap proyek yang sudah berjalan dalam dua pekan terakhir ini. Apalagi, sudah masuk musim penghujan, pengurukan tersebut pasti menimbulkan genangan air, sehingga banjir tidak bisa dihindari.

Warga lainnya, Rohman, membenarkan adanya proyek pengurukan tersebut. Menurut Rohman, proyek tersebut tengah digarap PT Vila Pamulang.

Perusahaan milik almarhum Jhoni Wantah yang kini dijalankan anaknya itu, diduga telah menyaplok lahan Situ Ciledug untuk dibangun perumahan. Tak hanya itu, jalan konblok di lokasi situ yang dibangun dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) juga dibongkar kontraktor.

Rohman menambahkan, jika pengurukan tersebut tetap dilanjutkan, akan berdampak buruk bagi lima RT yang ada di sekitar situ tersebut. "Yang akan menerima dampaknya tidak sedikit lho. Kalo udah banjir, siapa yang mau bertanggung jawab?" keluhnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel Ade Suprijal mengungkapkan, tidak tahu-menahu atas proyek tersebut. Menurutnya, Situ Tujuh Muara diurusi langsung oleh pusat. "Kita kan tidak punya kewenangan. Situ itu asetnya pusat," jelas Ade. n c93 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement