Jumat 22 Aug 2014 15:00 WIB

Terminal Rawamangun Dibangun Bergaya Belanda

Red:

RAWAMANGUN -- Revitalisasi enam terminal yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal terlaksana tahun ini. Terminal Rawamangun, satu dari enam terminal yang bakal direvitalisasi Pemprov DKI, bakal dibangun dengan arsitektur bergaya kolonial Belanda.

Lima terminal lainnya yang bakal direvitalisasi adalah Terminal Klender, Pinang Ranti, Kampung Rambutan, Muara Angke, dan Kalideres. Kepala Unit Pengelola (UP) Terminal Angkutan Jalan Anthon Parura menuturkan, konsep pembangunan gedung Terminal Rawamangun masih merujuk kepada konsep arsitektur awal yang dilakukan Pemprov DKI.

Konsep itu, kata dia, disamakan seperti saat pembangunan Terminal Manggarai, Jakarta Selatan. "Nanti dibangunnya empat lantai, persis seperti di Terminal Manggarai," kata Anthon, di Jakarta, Kamis (21/8).

"Nanti," kata dia melanjutkan, "dibedakan mana jalur bus dan mana yang area lintas. Kalau sebelumnya kan tidak ada perbedaan, disamakan semua."

Ia menjelaskan, nantinya saat penumpang masuk ke gerbang gedung Terminal Rawamangun, penumpang akan diarahkan petugas naik ke lantai satu menggunakan eskalator. Sementara untuk bus dan angkutan umum akan dilewatkan pada beberapa lajur yang sudah disediakan pengelola, sesuai tujuan keberangkatan.

"Di lantai satu nantinya ada papan informasi bagi para penumpang. Contohnya yang ke Jawa lewat jalur ini, yang ke Sumatra lewat jalur ini," ucap dia.

Penataan nantinya bakal dilakukan agar tidak amburadul. "Dengan empat lantai, direncanakan lajur bus ada lima," ucap dia.

Ia menjelaskan, pada lantai satu nanti akan dibangun kantor terminal dan unit pengelola (UP) terminal. Kemudian lanjut Anthon, di lantai satu dan dua akan disediakan restoran (food court).

Untuk di lantai tiga disediakan loket-loket pembelian tiket bus, lalu di lantai empat akan dibangun beberapa aula serta ruang rapat. "Fasilitas lain seperti eskalator, pendingin ruangan, dan untuk penumpang difabel, lift juga disediakan," ucap dia menerangkan.

Sedangkan, pengintegrasian terminal dengan halte Transjakarta terdekat, yakni halte Arion, diakui Anthon hingga kini belum ada pembicaraan lebih lanjut.

"Kalau di Pinang Ranti (Jakarta Timur) itu kan di dalamnya ada halte busway, ya bisa itu diintegrasikan. Kita lihat ke depannya saja di terminal ini (Rawamangun) bisa-tidaknya," kata Anthon.

Diungkapkan Anthon, biaya yang dikucurkan untuk merevitalisasi Terminal Rawamangun yang berasal dari anggaran APBD DKI Jakarta diperkirakan mencapai Rp 47 miliar. Melalui kontraktor PT Jaya Konstruksi, pembangunan direncanakan selesai akhir Desember 2014 mendatang. rep: c81 ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement