Sabtu 26 Jul 2014 16:00 WIB

Ahok Persilakan Pendatang ke DKI

Red: operator

Pendatang akan terseleksi dengan kemampuannya bertahan hidup di Jakarta.

JAKARTA -Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok yakin tidak akan terjadi ledakan penduduk meski para pemudik membawa kerabat dan sanak saudaranya saat kembali ke Jakarta. Dia yakin karena nantinya pen datang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, akan terseleksi dan pulang kembali ke kampungnya.

Ahok juga tidak mempermasalahkan para pemudik yang ingin membawa kerabat atau sanak saudaranya saat kembali ke Jakarta, dengan syarat memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas. "Kalau punya saudara, bawa ajakalau muat tempat tinggalnya, se lama ditampung," kata Ahok usai melepas acara mudik bersama di Silang Monas Barat Daya Monas, Jumat (25/7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Yasin Habibi

Ahok

Dikatakannya, para pendatang itu nantinya masuk sendiri ke tahap seleksi. Penyeleksian itu, Ahok mengung kapkan, terjadi jika pendatang itu tidak bisa menyesuaikan dengan kehidupan di Ibu Kota DKI Jakarta. "Enggakbakal ada ledakan penduduk kok kalau kita sasar tempat kumuhnya.

Yang datang ke Jakarta akan keseleksi."Ia mencontohkan, bisa saja para pemudik membawa kerabatnya ke Jakarta dan tinggal bersama sauda ranya itu. Namun, kerabatnya tersebut tak akan terus bertahan hidup di Jakarta jika tidak mendapatkan pekerjaan."Terus enggak dapat kerja, ya disuruh pulang. Yang enggak boleh itu yang nyewa tempat kumuh di ping gir sungai," ujarnya tegas.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi para pendatang yang tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan tetap, Pemprov DKI tengah membenahi seluruh kawasan kumuh yang ada di Jakarta. Karena, kawasan kumuh tersebut biasanya menjadi tujuan utama para pendatang itu.

Dengan pembersihan kawasan kumuh maka tertutuplah akses para pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan tetap itu untuk membidik kawasan kumuh sebagai shelter.

"Yang penting itu enggak ada yang nyewain rumah Rp 5.000 sehari atau yang dipinggir sungai-sungai," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Hal itu diyakini Ahok dapat mengurangi minat pendatang yang tidak jelas untuk datang ke Jakarta. Menurutnya, Jakarta sebenarnya terbuka bagi siapa saja yang ingin ke Ibu Kota, asalkan dapat tertib dan mengikuti aturan."Saya kira Jakarta itu terbuka.

Kalau tinggalnya jelas, kami kasih KTP. Jangan ke sini kalau cuma mau menuhin(pinggir) sungai, nanti kami gusur," kata mantan bupati Belitung Timur tersebut.

Antisipasi gepeng Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pendatang yang beralih menjadi pengemis atau gelandangan (gepeng), Pemerintah Provinsi (Pemprov)

DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos), akan melakukan ber bagai upaya pencegahan hingga upaya refresif. Tentunya langkah tersebut disesuaikan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Ahok mengatakan, langkah tersebut sudah memperlihatkan keberhasilannya dalam menekan jumlah penyan dang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) saat bulan Ramadhan tahun ini. "KanDinas Sosial udahjaring mereka. Kita pulangkan, tapi dengan surat perjanjian. Kalau balik, kita pidanakan. Ini nanti kita terapkan juga,"ujar Ahok.

Rencananya juga Pemprov DKI Jakarta akan melakukan Bina Kependudukan setelah libur Lebaran selesai. Berbeda dengan operasi yustisi yang sebelumnya sering dilakukan, Bina Kependudukan lebih mene kankan kepada warga yang belum memiliki KTP DKI untuk kemudian diberi kelengkapan administrasi kependuduk an tersebut sesuai dengan ketentuannya.

Pada saat yang bersamaan, Ahok melepas mudik bersama rombongan pe kerja Perusahaan Gas Negara (PGN) yang diikuti 2.520 peserta. Sebe lum melepas keberangkatan, kepada para pemudik Ahok berpesan agar selalu menjaga keselamatan dari awal berangkat hingga kembali ke Jakarta.  rep:c63, ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement