Senin 02 May 2016 17:00 WIB

Senjakala Yahoo

Red:

Foto : venturebeat.com    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh Siwi Tri Puji B

Selama lebih dari satu setengah tahun, Yahoo menjadi sasaran empuk para investor aktivis, istilah untuk orang atau perusahaan yang mempengaruhi perusahaan publik dengan tujuan membuat perubahan lebih baik di perusahaan itu. Hampir segala sesuatu tentang Yahoo, mulai dari strategi bisnis hingga upaya untuk menjual aset utama perusahaan, dikritisi.

Sekarang, salah satu dari aktivis investor yang cukup vokal, Starboard Value, akhirnya mendapatkan kursi di dewan direksi perusahaan itu. Yahoo mengatakan pada Rabu pekan lalu bahwa mereka telah memberikan empat kursi direktur untuk Starboard, mengakhiri kampanye investor aktivis itu untuk melengserkan seluruh direksi Yahoo. Salah satu kursi akan diberikan kepada kepala eksekutif Starboard, Jeffrey C Smith, yang juga akan bergabung dengan komite khusus untuk meng awasi proses penjualan perusahaan.

Yahoo dikritisi karena berada di ujung tanduk. Pasar Yahoo terus tergerus pesaing seperti Google dan Facebook, yang dulu dianggap anak bawang oleh Yahoo. Bahkan, mantan eksekutif Google yang kemudian diambil perusahaan ini, Marissa Mayer, dianggap gagal untuk membenahi raksasa internet yang berjaya di era 1990-an ini. Padahal sebelumnya, ia digadanggadang mampu membawa kembali Yahoo ke puncak kejayaan, ditandai dengan naiknya harga saham perusahaan itu berbarengan dengan pengumuman pengangkatannya.

Sebelum Starboard, investor yang mengkritisi Yahoo adalah Third Point, perusahaan yang dijalankan oleh miliarder Daniel S Loeb. Ujungnya, adalah temuan Loeb bahwa CEO Yahoo sebelum Mayer, Scott Thompson, memiliki ijazah palsu, hal yang berujung pada pengunduran dirinya. Loeb pula yang me nyarankan Yahoo untuk 'membajak' Mayer.

Tapi berbagai inisiatif Mayer membenahi perusahaan kerap dimentahkan para investor aktivis ini. Starboard dan Smith terutama menyoroti tentang rencana Yahoo menjual saham yang tersisa di Alibaba Group. Yahoo merupakan pemegang saham terbesar kedua setelah Softbank di perusahaan e-commerce asal Cina yang kini mendunia itu.

Dalam beberapa kesempatan, Mayer mengungkapkan kegamangannya. Puncaknya, ketika Starboard secara terbuka menyerukan penggulingan dewan direksi Yahoo. Yahoo-Starboard kemudian duduk bersama untuk membicarakan apa yang terbaik bagi raksasa teknologi itu, sebelum akhirnya Yahoo menawarkan kursi direksi untuk mengakhiri permusuhan.

Kesepakatan ini dicapai ketika Yahoo bersibuk dengan rencana menjual perusahaan itu, setelah rencana penjualan saham di Alibaba ditentang. Sejauh ini, Verizon disebut-sebut sebagai calon terkuat pembeli Yahoo. Verizon sekarang memiliki AOL dan berada dalam posisi ingin melompati baik Google maupun Facebook dalam hal inventaris iklan digital secara keseluruhan jika kesepakatan terwujud.

Populeritas yang kian memudar

Yahoo bergerak menuju senjakala jika tanpa upaya penyelamatan apapun. Pendapatan Yahoo terus tergerus, dan menurun tahun ini setelah empat kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan walau tak seberapa. Laporan keuangan terakhir menunjukkan total pendapatan perusahaan turun 11,3 persen menjadi 1,08 miliar dolar AS dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret, sedikit di atas ekspektasi analis sebesar 1,09 miliar dolar AS. Setelah dikurangi biaya yang dibayarkan kepada situs web mitra, pendapatan Yahoo tinggal 859,4 juta dolar AS.

Secara keseluruhan, Yahoo mengalami kerugian sebesar 99,2 juta dolar AS, atau 10 sen per saham, pada kuartal pertama. Sedang pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini mendulang untung 21,2 juta dolar AS atau dua sen per saham.

Mayer berjuang memutar kemudi perusahaan sejak mengambil kendali pada tahun 2012. Namun, upayanya sejauh ini belum membuahkan hasil. Ren cana penjualan saham Alibaba dimentahkan, dan kini rencana penjualan layanan intinya tak kunjung mene mukan titik terang.

Padahal kalau mundur ke era pertengahan tahun 1990-an, Yahoo sangat disegani dalam bisnis digital. Layanan email dan pesan instan Yahoo Messenger berjaya, sulit untuk dikejar perusahaan lain. Pada era itu, Yahoo dipuji karena rajin berinovasi. Yahoo Messenger menjadi salah satu produk kebanggan hasil inovasi mereka.

Perusahaan konsultan manajemen Bridgesphere mencatat, sebelum 2005, pengeluaran Google dan Yahoo untuk riset dan pengembangan sama besar. Namun kemudian Google mengungguli pengeluaran untuk sektor ini secara signifikan. Pada tahun 2009, anggaran tahunan Google untuk riset dan pengembang an lebih dari dua kali lipat pengeluaran R & D Yahoo. "Google tidak hanya menghabiskan lebih, tapi juga menghasilkan jauh lebih banyak pendapatan per dolar dari investasinya di bidang riset dan pengembangan dari pesaing utamanya," ulasan Bridgesphere mencatat.

Strategi Google, adalah dengan membuat mesin pencarian 'tandingan' bagi Yahoo. Hanya, sementara Yahoo menyajikan hal yang sama seperti sebelumnya, Google membuat banyak inovasi. Misalnya dengan menciptakan nilai melalui iklan atau menambahkan Google Voice untuk layanan Gmail.

Perkembangan Android memungkinkan Google untuk terus melakukan penetrasi pasar smartphone dengan menciptakan nilai lebih. Singkatnya, Google tidak hanya berhenti dan berpuas diri setelah mendominasi ranah pencarian.

Pada tahap ini, populeritas Yahoo mulai surut. Apalagi mereka tak jeli melihat peluang dan dilibas pendatang baru. Pesan instan YM yang awalnya berjaya tumbang dihajar BBM dan WhatsApp. Kemunduran Yahoo sudah terbaca sejak beberapa tahun lalu, setelah perusahaan beberapa kali berganti CEO dalam waktu yang singkat. Pada 2013,Yahoo Inc mematikan tujuh produk, termasuk aplikasi mobile untuk smartphone Blackberry. Beberapa produk yang ditutup sebelumnya telah menjadi fitur reguler di Google dalam beberapa tahun terakhir.

Mayer saat itu mengisyaratkan perusahaan akan memangkas aplikasi mobile, mengurangi 60 sampai 75 aplikasiyang berbeda hingga hanya menjadi 12 sampai 15 aplikasi saja. Produk lain yang dihentikan adalah Yahoo App Search, Yahoo Sports IQ, Clues Yahoo, Yahoo Message Boards, dan Yahoo Updates. Menjual Yahoo saat ini dianggap sangat telat. Nilai perusahaan kian tergerus. Saat ditawar Microsoft tahun 2008, nilai Yahoo masih 44,6 miliar dolar AS, dan bisnis online yang masih sangat kuat dengan menggabungkan layanan pencarian, keuangan, dan sport.

Saat ini, nilai perusahaan tinggal 35 miliar dolar AS, itupun kini ditopang oleh kepemilikan saham di Alibaba dan Yahoo Jepang yang masih mencatat untung. Sedang bisnis web inti Yahoo, hampir tidak ada. Dalam dunia teknologi, jika Anda tidak tumbuh, maka Anda mati.

Di bawah CEO Marissa Mayer, Yahoo telah men coba segalanya untuk melejitkan pertumbuhan. Dia membeli Tumblr pada 2013 sebesar 1,1 miliar dolar AS. Pada saat itu, Tumblr memiliki sedikitnya 13 juta dolar AS pendapatan tahunan. Awal tahun ini, Yahoo mendapat 230 juta dolar AS dari nilai Tumblr.

Tapi di luar itu, semua loyo. Pada era ponsel cerdas saat ini, perusahaan teknologi wajib memiliki bisnis mobile yang kuat. Dan sekarang, apakah Anda berpikir untuk memiliki aplikasi dari Yahoo? Tak perlu menggeleng, karena dari 100 aplikasi gratis di Apple Store, hanya satu milik Yahoo, Yahoo Mail. Itupun berada di urutan ke-96.

Menjual perusahaan, kata Andy Kessler, mantan manajer hedge fund dan penulis buku Eat People, adalah opsi terbaik bagi Yahoo. Memang menyedihkan melihat perusahaan yang tubuh bersama era internet menyeruak itu selesai riwayatnya, katanya, namun itulah harga yang harus dibayar oleh Yahoo. "Silicon Valley adalah dunia anjing makan anjing, dan Yahoo paham betul tentang ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement