Selasa 09 Feb 2016 18:00 WIB

Kavaleri Monster Darat

Red:

 

Oleh Selamat Ginting

 

Mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) loreng warna dasar hijau dan coklat dengan motif kotak-kotak kecil atau pixel. Jenderal bintang satu itu menunggu di depan kantornya, Markas Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat.

Seragam tempur PDL loreng NKRI yang membalut tubuhnya, tidak membuat orang nomor satu di Korps Kavaleri Angkatan Darat itu terlihat kaku. Justru sebaliknya, penuh senyum dan ramah.

Terik matahari siang itu pun tak membuat hatinya panas. Wajahnya justru terlihat segar. Apalagi, saat itu ia baru saja selesai menunaikan shalat Zhuhur. Butir-butir air bekas wudhu masih terlihat di rambutnya yang sebagian mulai memutih.  

"Selamat datang di Pussenkav," kata Komandan Pussenkav, Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD, Brigadir Jenderal Anang Dwitono (53 tahun) yang didampingi wakilnya, Kolonel (Kavaleri) Nugroho Tjendekiarto, di Bandung, Selasa (26/1). 

Keduanya menyambut dengan senyum ramah ketika menerima penulis di depan markas bertuliskan: Opleidings Centrum der Pantsertroepen. Dahulu sebagai pusat latihan pasukan Kavaleri KNIL atau tentara Kerajaan Belanda.

Gedung tua itu masih terpelihara dengan baik sesuai aslinya, karena merupakan situs peninggalan cagar budaya. Juga tercatat di Unesco/United Nation Education Scientific and Cultural Organization atau organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Markas itu kemudian diambil alih oleh Letnan Kolonel KGPH Soerjo Soejarso pada 26 Juli 1950 dan menjadi cikal bakal markas korps lapis baja kebanggaan TNI.

Empat bulan sebelumya, Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan surat keputusan nomor: 5/KSAD/Pntp/50, tertanggal 9 Februari 1950 tentang pembentukan satuan berlapis baja.  Karena itulah pada 9 Februari ditetapkan sebagai  hari jadi Kavaleri. 

Pada Januari hingga awal Februari, keluarga besar baret hitam itu sedang melaksanakan rangkaian kegiatan di antaranya ketangkasan berkuda dan woodball (permainan bola yang terbuat dari kayu). Termasuk sejumlah lomba di satuan-satuan menyambut hari ulang tahun ke-66 Korps Kavaleri TNI Angkatan Darat. 

Profesionalisme

Seusai makan siang bersama, Brigjen Anang mengungkapkan upaya yang dilakukannya untuk meningkatkan profesionalisme satuan-satuan kavaleri di seluruh Indonesia. Termasuk mempercepat pembanguan Batalyon Kavaleri (Yonkav) 12 di Desa Peniti, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Keberadaan Yonkav 12, lanjut Anang, untuk meningkatkan pengamanan wilayah perbatasan di Kalimantan Barat dengan negara Malaysia. Batalion ini rencananya diperkuat sekitar 430-an personel dan 50-an unit kendaraan tempur. Di antaranya jenis medium tank. Jumlah personel batalion Kavaleri memang lebih ramping dibandingkan batalion Infanteri ataupun Zeni.

"Batalion ini masih dalam proses tahap persiapan dan perencanaan. Kebutuhan air sebagai sumber kehidupan para prajurit, masih menjadi pertimbangan dalam proses pembangunan," kata lulusan Akademi Militer 1985 itu.

Ia mengaku kecewa karena terlambatnya pembangunan Yonkav 12. Padahal, pembangunannya lebih dahulu daripada Yonkav 13 yang kini sudah beroperasi.  Anang mengunjungi  pembangunan Yonkav 12 pada pekan ketiga Oktober 2015 lalu.

"Keberadaan satuan-satuan kavaleri diharapkan mendapatkan dukungan masyarakat.  Hal ini sesuai dengan slogan: bersama rakyat, TNI kuat," tutur Inspektur Kodam Cendrawasih pada 2013 itu.

Percakapan dilanjutkan di dalam mobil dinas bernomor 1-32 menuju Detasemen Kavaleri Berkuda di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. "Jika ingin mencoba kuda kavaleri, ayo kita langsung ke sana saja," ujar Komandan ke-27 Pussenkav itu.

Ya, kavaleri memang tidak bisa dipisahkan dengan kuda. Sebab, kavaleri berasal dari bahasa Latin, caballus. Dalam bahasa Prancis, chevalier yang berarti kuda.

Awalnya, istilah kavaleri mengacu kepada pasukan khusus berkuda, tetapi dalam perkembangan zaman, kavaleri bertempur dengan menggunakan kendaraan lapis baja.

Pasukan ini berperan sebagai satuan yang mampu bergerak cepat dan mobil, sekaligus berfungsi sebagai penyerang pendadakan atau pendobrak yang akan membuka jalan bagi pasukan Infanteri.

Di zaman modern, fungsi kavaleri mulai berkurang dibandingkan pada Perang Dunia Kedua. Saat ini mulai banyak digunakan helikopter serang yang memiliki kelebihan dibandingkan tank atau kendaraan tempur Infanteri atau IFV (Infanteri Fighting Vehicle).  Tank lebih rawan apalagi ditambah Infanteri yang bisa menghancurkan tank dengan senjata antitank.

Namun, tank tetap penting sebagai mesin perang untuk memberikan efek kejut ataupun perlindungan. Biasanya tank diikuti barisan infanteri atau kavaleris yang menjadi infanteris yang menjaganya.  Kombinasi antara tank dan infanteri bisa menghasilkan serangan yang mematikan.

Bagaimana pun juga kavaleri tetap menjadi monster bagi Angkatan Darat dalam perang modern dan konvensional. Kewibawaan Kavaleri TNI AD (Kavad) semakin meningkat, seiring dengan masuknya sang macan (tank Leopard) dalam keluarga besar Kavad.

Kendaraan Tempur MBT

Menurut Brigjen Anang, pengadaan kendaraan tempur (ranpur) jenis MBT (Main Battle Tank) Leopard untuk satuan kavaleri berdasarkan pertimbangan peningkatan pencitraan wibawa negara, membangun daya tangkal, perbandingan daya tempur  yang lebih baik daripada negara tetangga, dan posisi tawar Indonesia di dunia Internasional. 

"Khususnya sebagai perimbangan kekuatan terhadap kekuatan satuan kavaleri negara-negara tetangga. Atas dasar tersebut, TNI AD memerlukan ranpur kelas berat Leopard 2," kata mantan komandan Korem 073 Makutarama di Salatiga, Jawa Tengah.

Penggunaan ranpur kelas berat Leopard 2 dengan aplikasi teknologi terkini, lanjut Anang, berdampak pada peningkatan sumber daya manusia prajurit. Sehingga melalui penguasaan dan pemahaman aplikasi teknologi militer, mampu menyejajarkan prajurit TNI AD dengan prajurit Angkatan Darat negara-negara lain.

Apalagi, kata dia, ranpur ini dirancang memiliki kemampuan mobilitas yang tinggi. Sistem penggerak roda rantai dengan tenaga sangat kuat dan tekanan jejak yang sangat kecil. Leopard juga mampu mengarungi sungai pada kedalaman tertentu. 

Juga memberikan kemampuan bermanuver dengan baik di medan off-road dengan permukaan tanah yang relatif lunak atau berlumpur sekalipun. Termasuk di medan berpasir, serta mampu mengarung sungai yang memiliki kedalaman rata-rata di bawah empat meter dengan dasar sungai yang relatif cukup keras.

Dengan memiliki Ranpur MBT Leopard 2, kini prajurit Kavaleri TNI AD memiliki kebanggaan lebih. Sebab, ranpur MBT Leopard 2 merupakan salah satu kendaraan tempur terbaik di dunia saat ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement